Zarry Hendrik juga diminta berhenti mengomentari kritik yang memang di luar batas kemampuannya untuk dikendalikan.
"Kayak udah, nggak usah diladenin aja," himbau sang istri.
Zarry Hendrik, dalam tulisannya, memang mengatakan bakal menuruti permintaan tersebut. "Kalau udah istri yang minta, baik lah," kata dia.
Namun, Zarry Hendrik juga menyatakan bakal tetap bersuara lewat akun lain yang tidak menyertakan identitas pribadi.
"Saya masih bisa ditemui di akun perjuangan yang berbeda. Kenali cara saya menyusun kata," ucap Zarry Hendrik.
Zarry Hendrik tak lupa mengecam aksi peneror yang sampai menyerang keluarganya cuma gara-gara perbedaan pandangan politik.
"Saya cuma mau bilang, pengecut kalian. Nggak bisa ke saya aja? Harus ke istri dan anak-anak juga? Emang bener-bener cuma omong kosong gagasannya. Modalnya cuma teror di medsos," kritik Zarry Hendrik.
Keluhan Zarry Hendrik lagi-lagi disambut cibiran dari mereka yang kini berdiri di sisi rakyat yang geram terhadap kebijakan kontroversial pemerintah.
Ada pengguna X yang coba menterjemahkan isi pesan istri Zarry Hendrik, dalam bahasa yang lebih blak-blakan.
Baca Juga: Ogah Dicap Antikritik, Pesan Prabowo ke Menteri di Kabinet: Jangan Ada Asumsi Negatif, Gak Bagus!
"Itu maksud istrinya, 'Woy, tuh akun Twitter hapus. Bikin malu aja kamu, semua diladenin. Minimal kalau komentar, mikir dikit'. Begitu kira-kira," kata akun @adriansyahnda.

Ada juga pengguna X yang meyakini bahwa hasil tangkapan layar yang dibagikan Zarry Hendrik bukan dari istrinya.
"Fake chat. Playing victim," cibir akun @marukocakkk. "Orang kok kebanyakan drama," timpal akun @NdoroTedjo.
Zarry Hendrik bahkan ditantang menunjukkan nomor-nomor pelaku teror ke keluarganya, kalau benar mereka jadi korban serangan siber.
"Coba sini, spill segala screenshot akun dan nomor yang teror keluarga kamu. Pasti mereka (kalau emang beneran ada), kena witch hunt kok," tutur akun @gingermochipie.