Iqbaal Ramadhan juga teringat kenangan kurang menyenangkan ketika kelas tiga SD. Kala itu, ia sempat mengajukan surat pengunduran diri kepada Kepala Sekolah.
Alasannya, saat itu Iqbaal Ramadhan menjadi korban perundungan atau pem-bully-an teman-teman sekolah.
"Ada satu momen pas kelas 3 SD, gue sempet ngajuin surat pengunduran diri sebagai murid ke kepsek gara-gara dirundung. Ujung-ujungnya bertahan dan untungnya tetap lulus SD sih," ujarnya.
Selain napak tilas, Iqbaal Ramadhan juga bertemu dengan beberapa teman masa kecil di kawasan perumahannya. Mereka sempat mengobrol sebentar.
"Pagi ini juga ketemu sama beberapa temen-temen kecil di perumahan. Seneng bisa ngobrol tipis sama temen-temen sepedahan dan les dulu. Gak lupa juga dong buat nyempetin tidur abis sarapan selepas solat, karena bukan lebaran kalau gak ada tidur siang di dalamnya," katanya melanjutkan.
Lebih dari itu, Iqbaal Ramadhan tetap bersyukur karena dapat melewati Ramadan secara penuh dan pada akhirnya dapat berkumpul dengan keluarga.

"Pagi ini gue bersyukur karena masih dikasih kesempatan buat nyelesaiin Ramadan, kumpul sama keluarga pas lebaran, dan balik ke tempat semuanya dimulai," ucapnya bersyukur.
Iqbaal Ramadhan pun berharap dapat bertemu dengan bulan Ramadan serta Idul Fitri tahun depan.
"Semoga dipertemukan lagi dengan bulan suci di tahun depan. Aamiin ya Tuhan. Mohon maaf lahir dan batin ya kawan-kawan," pungkasnya dengan emoji menangkupkan tangan.
Baca Juga: Keluh Kesah Iqbaal Ramadhan Soal Cara Pemerintah Sikapi Isu-Isu Besar yang Jadi Keresahan Masyarakat
Dalam unggahannya itu, Iqbaal Ramadhan juga membagikan sejumlah foto SDIT Muhajirin Pondok Kopi. Mulai dari penampakan luar hingga ke dalamnya.