Suara.com - Video Teuku Adifitrian, atau yang akrab disapa dokter Tompi, memperingatkan publik soal bahaya perawatan wajah secara berlebihan kembali viral di media sosial.
Dalam video yang diambil dari podcast TS Talk, dokter yang juga penyanyi itu menjelaskan dampak dari penggunaan produk perawatan wajah secara berlebihan. Selain kulit menipis, perlindungan wajah juga menjadi rusak.
Sayangnya, perawatan wajah sekarang banyak digandrungi masyarakat. Baik kaum perempuan maupun laki-laki demi mendapatkan wajah glowing atau cerah.
"Gue sering ketemu pasien yang, kok semakin dia perawatan, entah apapun itu ya. Laser, peeling, skincare dan lain-lain. Lu perhatiin deh, setelah sekian waktu kulitnya bukan makin bagus (tapi) makin rusak," tutur dokter operasi plastik itu, dikutip dari akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall pada Senin (7/4/2025).
Tompi menambahkan, "Sering kan denger orang berobat ke suatu klinik buat perawatan kulit tujuannya pengin putih. Stigma itu sering denger kan? Sebenarnya beneran putih atau enggak?"

"Enggak dong," jawab Luna Maya sebagai host podcast tersebut.
"Apa yang terjadi? Kulitnya jadi merah kan? Tapi banyak kan orang yang mau kayak gitu? Korban-korban yang kayak gitu akhirnya apa? Kulitnya makin tipis, akhirnya yang terjadi apa? Penipisan kulit," jelas Tompi.
Mendengar itu, Luna Maya penasaran apakah sebenarnya kulit mati seharusnya diangkat menggunakan produk-produk skincare.
"Tapi bukannya perlu diambil juga? Maksudnya kulit matinya," tanya Luna Maya yang dibalas gelengan oleh Tompi. Menurut sang dokter, kulit mati pada akhirnya akan mengelupas sendiri.
Baca Juga: Ramalan Denny Darko soal Luna Maya dan Maxime Bouttier, Kini Akan Menikah
Tompi menegaskan bahwa konsep dari perawatan kulit sebenarnya hanya dua, yakni membersihkan wajah serta menjaga kelembapan secara benar.
Sebab, pada akhirnya kulit akan beregenerasi sendiri. Ini adalah hal alami dari tubuh, terutama kulilt wajah.
"Enggak perlu. Perawatan kulit itu, sebenarnya konsepnya cuma dua, (yaitu) sabun yang bener sama pelembab yang bener. Udah, itu aja. Selebihnya, Tuhan udah kasih kok kulit itu nanti akan ngeletek (mengelupas) sendiri. Ada masanya," ungkap Tompi lebih lanjut.
Namun, masyarakat memang kurang sabar menunggu proses pengelupasan kulit tersebut. Sehingga mereka mempercepatnya dengan menggunakan produk-produk pendukung.
"Cuma, orang kan pengin mempercepat proses itu supaya tumpukan kulit itu, kan nggak langsung ngeletek kan? Pelan-pelan ngeleteknya. Jadi, supaya mempercepat ditambahkanlah krim malam yang exfoliating," ungkapnya lagi.
Tompi mengakui bahwa mengeksfoliasi kulit pada titik tertentu akan membuat glowing. Tetapi, hal ini bukanlah tanpa risiko.
![Luna Maya. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/20/16416-luna-maya.jpg)
"Kalau di-exfoliating di level tertentu kulitnya menjadi lebih glowing. Cuma kalo kebanyakan dan kelamaan, yang terjadi apa? Ketipisan. Kulitnya udah ketipisan, fungsi pertahanannya buruk, barier kulitnya jadi rusak," pungkas Tompi.
Apa yang dikatakan oleh Tompi pun diterima baik oleh warganet. Banyak yang bersyukur karena mereka tidak menggunakan skincare secara berlebihan.
"Angin segar bagi aku yang suka mageran pake skincare. Nggak tau kenapa kayak ada fase magernya," kata seorang warganet.
"Sebenarnya kalo mau kulit bagus, 70 persen dari pola makan dan mikronutrisi, kalo dari dalam sudah sehat, dengan sendirinya hormon dan skin barier akan sehat," imbuh warganet lain.
"Betul banget, gue yang dari dulu cuma make sabun muka, moisturizer, seminggu sekali maskeran. Udah gitu aja, nggak mau pake skincare, takut," ujar warganet lainnya.