Seperti diketahui, Titiek Puspa meninggal dunia pada Kamis (10/4/2025) di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan. Sebelumnya, ia sempat dilarikan ke rumah sakit setelah pingsan saat syuting program Lapor Pak.
Insiden itu sempat membuat panik para kru dan pengisi acara. Pihak Trans TV menyebutkan bahwa kondisi Titiek Puspa saat itu cukup mengkhawatirkan.
Setelah pemeriksaan intensif, dokter mendiagnosis adanya pecah pembuluh darah di otak, sehingga operasi darurat pun dilakukan.
Meski sempat menunjukkan kondisi stabil pascaoperasi, namun karena usia yang sudah lanjut dan fisik yang mulai melemah, sang maestro akhirnya menghembuskan napas terakhir usai menjalani perawatan intensif.
![Titiek Puspa meninggal dunia dalam usia 87 tahun. [Dok. Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/11/48060-titiek-puspa.jpg)
Titiek Puspa bukan nama sembarangan dalam sejarah hiburan Tanah Air. Ia memulai karier sejak era Presiden Soekarno lewat ajang Bintang Radio di Semarang pada 1960.
Sejak saat itu, namanya melambung lewat lagu-lagu legendaris seperti Gang Kelinci, Apanya Dong, hingga Kupu-Kupu Malam.
Tak hanya itu, almarhumah juga dikenal sebagai sosok serba bisa. Ia menulis lagu, bermain peran dalam operet TVRI seperti Bawang Merah Bawang Putih, Ketupat Lebaran, hingga Ronce-Ronce, dan menjadi mentor bagi banyak seniman muda.
Totalitas dan dedikasinya di dunia seni menjadikan Titiek Puspa sebagai salah satu ikon paling berpengaruh dalam perjalanan industri hiburan Indonesia. Kini, dunia hiburan berduka. Namun warisan karyanya akan terus hidup di hati para pecinta musik dan seni Tanah Air.
Baca Juga: Datang Melayat, Giring Ganesha Mau Bahas Warisan Budaya Titiek Puspa?