Ada barisan penonton yang mendukung perilisan film Jumbo versi Directors Cut. Salah satunya seperti akun DebSantoso, yang menyarankan waktu perilisan di akhir tahun.
"Rilis akhir tahun aja, buat libur Natal dan Tahun Baru," kata dia di kolom komentar.
Sementara akun Ratna SN membantu Ryan Adriandhy mendorong idenya ke Visinema agar disetujui.
"Mohon dipertimbangkan. We're so ready to spent more," pintanya, sambil menandai akun X resmi Visinema.
![Pandji Pragiwaksono dan Ryan Adriandhy jelang acara The Founder 5 di SICC, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (7/12/2024). [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/07/16099-pandji-pragiwaksono-dan-ryan-adriandhy.jpg)
Namun, tidak sedikit juga penolakan dari penonton Jumbo untuk ide penayangan Directors Cut versi Ryan Adriandhy di bioskop.
Menurut akun Dosen Kesayanganmu, film Jumbo versi Directors Cut lebih baik langsung ditayangkan di platform over the top (OTT) setelah turun layar.
"Nggak perlu sih sebenernya. Versi cut-nya dilepas resmi non komersil atau kerja sama dengan Netflix dan lain-lain. Kalau ke bioskop juga, too much," tuturnya.
Ada juga akun bernama Rian, yang terang-terangan menyebut film versi Directors Cut cuma bagian gimmick marketing yang mestinya tidak perlu.
"Agak nggak suka dengan cara branding film bagus dengan gimmick yang dipakai sama film-film sebelumnya. Directors Cut kalau dari 90 menit jadi 3 jam, oke lah. Nambah 20 menit isinya apaan?," keluhnya.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Film Orisinal Netflix yang Dipuji Kritikus, Jarang Disorot!
Sedang akun bernama Upi mencoba menengahi pro kontra di kalangan penonton dengan memberi penjelasan soal film versi Directors Cut.