Suara.com - Film animasi Jumbo garapan rumah produksi Visinema sukses besar di pasar bioskop Tanah Air.
Dari data yang ditampilkan akun X Habis Nonton Film, Rabu (16/4/2025), film Jumbo sudah disaksikan lebih dari 3,5 juta penonton.
Kesuksesan film Jumbo seperti sudah diprediksi Ryan Adriandhy selaku sutradara dan penulis naskah.
Masih dari unggahan akun X Habis Nonton Film, terdapat potongan video soal pernyataan Ryan Adriandhy yang sudah mempersiapkan rencana lanjutan kalau film Jumbo sukses.
"Kalau ini berhasil gitu ya, amin, boleh dong mas, gue pengin ngeluarin Jumbo Directors Cut," ungkap Ryan Adriandhy.
Ryan Adriandhy terinspirasi dari langkah sutradara Angga Dwimas Sasongko yang pernah merilis film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) versi Directors Cut.
"Mas Angga kan kemarin ngerilis NKCTHI tuh, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Habis itu filmnya box office, terus Mas Angga ngeluarin versi Directors Cut," jelas Ryan Adriandhy.
Ada penambahan durasi dari film Jumbo versi Directors Cut dalam bayangan Ryan Adriandhy.
"Jadi bukan yang 96 menit, tapi 114 menit," kata sang komika.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Film Orisinal Netflix yang Dipuji Kritikus, Jarang Disorot!
Rencana perilisan film Jumbo versi Directors Cut memang belum disetujui Visinema. Namun, hal itu sudah memicu pro kontra di kalangan penonton.
Ada barisan penonton yang mendukung perilisan film Jumbo versi Directors Cut. Salah satunya seperti akun DebSantoso, yang menyarankan waktu perilisan di akhir tahun.
"Rilis akhir tahun aja, buat libur Natal dan Tahun Baru," kata dia di kolom komentar.
Sementara akun Ratna SN membantu Ryan Adriandhy mendorong idenya ke Visinema agar disetujui.
"Mohon dipertimbangkan. We're so ready to spent more," pintanya, sambil menandai akun X resmi Visinema.
![Pandji Pragiwaksono dan Ryan Adriandhy jelang acara The Founder 5 di SICC, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (7/12/2024). [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/07/16099-pandji-pragiwaksono-dan-ryan-adriandhy.jpg)
Namun, tidak sedikit juga penolakan dari penonton Jumbo untuk ide penayangan Directors Cut versi Ryan Adriandhy di bioskop.
Menurut akun Dosen Kesayanganmu, film Jumbo versi Directors Cut lebih baik langsung ditayangkan di platform over the top (OTT) setelah turun layar.
"Nggak perlu sih sebenernya. Versi cut-nya dilepas resmi non komersil atau kerja sama dengan Netflix dan lain-lain. Kalau ke bioskop juga, too much," tuturnya.
Ada juga akun bernama Rian, yang terang-terangan menyebut film versi Directors Cut cuma bagian gimmick marketing yang mestinya tidak perlu.
"Agak nggak suka dengan cara branding film bagus dengan gimmick yang dipakai sama film-film sebelumnya. Directors Cut kalau dari 90 menit jadi 3 jam, oke lah. Nambah 20 menit isinya apaan?," keluhnya.
Sedang akun bernama Upi mencoba menengahi pro kontra di kalangan penonton dengan memberi penjelasan soal film versi Directors Cut.
"Directors Cut ini biasanya pure visinya sutradara, yang beda dari kesepakatan bersama. Jadi buat ngewujudin visi, bukan buat duit. Biasanya juga dirilis terbatas," papar akun tersebut.
Film Jumbo sendiri bercerita tentang Don, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun yang sering diejek karena tubuhnya yang gempal, sehingga dijuluki 'Jumbo' oleh teman-temannya.
Dikisahkan dalam alur cerita, Don menemukan sebuah buku dongeng berjudul Pulau Gelembung yang ditinggalkan oleh orang tuanya.
Berbekal buku tersebut, Don bertekad untuk mementaskan sebuah pertunjukan seni yang terinspirasi dari cerita di dalamnya, sebagai upaya membuktikan kemampuannya dan mengenang orang tuanya.
Sejak tayang di bioskop pada 31 Maret kemarin, film Jumbo memang mendapat banyak respons positif, karena punya alur cerita yang menyentuh dan ditampilkan dalam bentuk animasi yang berkualitas tinggi.
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya bahkan menyebut penayangan film Jumbo mendapat dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto untuk kemajuan industri animasi Tanah Air.