Deolipa Yumara ternyata tak cuma puas hanya menjadi kepala sekolah musik. Ia bersama Beni Likumahuwa membangun Institut Musik Indonesia (IMI) dan menjadi direktur.
"Dulu Barry (anak Beni Likumahuwa) masih kecil, SMP atau SMA mungkin ya. Nah aku bikinnya juga sama Gilang Ramadhan," kenang Deolipa Yumara.
"Jadi sambil jadi pengacara, aku bikin sekolah musik. Makanya kita kenal banyak musisi," imbuhnya.
Dari kecintaan terhadap musik, Deolipa Yumara membuat projek. Ia membentuk band bernama Deolipa Project.
"Tapi sekarang personelnya ada yang sekolah di Amerika, jadi kami tidak terlalu aktif," tuturnya.
Hingga saat ini kata Deolipa, band yang hadir di 2016 tersebut belum bubar. Walaupun masing-masing diantara mereka memiliki kesibukan.
Untungnya, band tersebut tidak terikat dengan label. Sehingga mereka bisa merdeka untuk kapan saja merilis lagu.
"Sendiri aja, kan sudah tahu alurnya (pernah menjadi kepala sekolah musik dan direktur)," ucap Deolipa Yumara.
Saat ini, Deolipa Yumara puas dengan pencapaiannya. Apalagi, dirinya juga tercatat sebagai pengusaha tambang.
Baca Juga: Deolipa Yumara: Penangguhan Nikita Mirzani Bisa Dilakukan, Tapi Sulit Dikabulkan
Sehingga pundi-pundi uang bukan hanya masuk dari profesi sebagai pengacara, tapi juga bisnisnya tersebut yang berada di kawasan Kalimantan.
"Aku cukup seperti ini saja. Jadi pengacara, pengamat hukum, pengamat sosial, psikologi (karena lulusan Psikolog). Jadi musisi juga sudah, ya sudah cukup," ucap Deolipa Yumara mengakhiri sesi wawancara dengan tim Suara.com.