Pendidikan Mentereng Joko Anwar, Berani Sentil Isu Ijazah Palsu Jokowi

Ferry Noviandi Suara.Com
Sabtu, 19 April 2025 | 15:59 WIB
Pendidikan Mentereng Joko Anwar, Berani Sentil Isu Ijazah Palsu Jokowi
Joko Anwar ditemui di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa (2/11/2021) [Suara.com/Rena Pangesti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Joko Anwar selama ini dikenal sebagai salah satu sineas paling berbakat dan berani di Indonesia.

Tak hanya piawai dalam menggarap film-film berkelas, dia juga dikenal lantang menyuarakan opini, bahkan terhadap isu-isu sensitif.

Seperti baru-baru ini, Joko Anwar tampil sebagai bintang tamu dalam acara "Meet Nite Live" yang dipandu oleh anchor viral, Valentinus Resa.

Dalam perbincangan santai namun tajam itu, terungkap bahwa Joko Anwar bukan lulusan sembarangan.

Dia ternyata merupakan alumnus dari Institut Teknologi Bandung (ITB), jurusan Aeronautical Engineering atau Teknik Penerbangan.

"Ngerti enggak Aeronautical Engineering? Harusnya bikin pesawat, tapi bikin film box office. Jadi kuliah dulu hanya cari ijazah atau gimana nih?" ujar Valentinus Resa.

"Cari ijazah, tapi asli," jawab sutradara kondang asal Medan ini.

Jawaban tersebut sontak disambut tawa, sekaligus dianggap sebagai sindiran tajam terhadap isu yang tengah ramai, dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Banjir Pujian, Ini Jumlah Penonton Hari Pertama Pengepungan di Bukit Duri

Meski disampaikan dalam konteks bercanda, publik menilai pernyataan itu cukup berani, terlebih disampaikan secara terbuka di sebuah acara yang ditonton banyak orang.

Awal Perjalanan Akademik Joko Anwar

Perjalanan pendidikan Joko Anwar dimulai dari SMA Negeri 1 Medan, tempat dia mengenyam pendidikan dari 1991 hingga 1994.

Bakat dan kecerdasannya sudah terlihat sejak masa sekolah, hingga dia terpilih sebagai siswa berprestasi yang mengikuti program pertukaran pelajar ke Amerika Serikat.

Pada 1994, Joko berkesempatan menempuh pendidikan di Wheeling Park High School, West Virginia, Amerika Serikat.

Pengalaman ini memperluas wawasannya secara global dan memperkuat minatnya dalam dunia seni dan budaya populer.

Masuk ITB Karena Tak Mampu Sekolah Film

Joko Anwar[YouTube]
Joko Anwar[YouTube]

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Joko memilih Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai tempat kuliahnya.

Meskipun impiannya adalah masuk sekolah film, keterbatasan biaya memaksanya mengambil jurusan Teknik Penerbangan, program studi yang lebih terjangkau namun tetap prestisius.

Di ITB, dia sempat mencoba bergabung dengan ekstrakurikuler film mahasiswa, tapi gagal karena menolak menjalani proses ospek yang diwajibkan.

Akhirnya, Joko Anwar menyelesaikan kuliahnya dengan cepat dan mulai mencari jalan lain untuk masuk ke dunia perfilman.

Jalan Masuk ke Dunia Perfilman

Lulus dari ITB pada 1999, Joko Anwar memulai kariernya sebagai wartawan dan kritikus film di The Jakarta Post.

Pekerjaan ini menjadi jembatan penting yang membawanya lebih dekat ke dunia perfilman.

Melalui koneksi yang dibangun selama menjadi jurnalis, Joko akhirnya mampu memperkenalkan naskah-naskah buatannya ke para sineas.

Keberaniannya membuahkan hasil, dia pun mulai dilirik dan dipercaya untuk menulis dan menyutradarai film-film panjang.

Film Terbaru Joko Anwar Sedang Tayang!

Saat ini, Joko Anwar tengah menjadi sorotan karena film terbarunya,  Pengepungan di Bukit Duri yang rilis perdana pada 17 April 2025.

Berlatar Jakarta pada 2027, ceritanya mengikuti Edwin (Morgan Oey), seorang guru pengganti di SMA khusus remaja bermasalah.

Edwin berusaha menemukan keponakannya di tengah kerusuhan sosial yang mengepung sekolah tersebut serta ancaman dari murid-muridnya sendiri.

Film ini tidak hanya menyuguhkan ketegangan dan drama, tetapi juga menyentuh isu-isu mendalam seperti kekerasan, diskriminasi, hingga trauma kolektif.

Menariknya, Joko Anwar mengaku bahwa naskah film ke-11 yang diproduksinya ini telah selesain ditulis sejak belasan tahun yang lalu.

Namun, Pengepungan di Bukit Duri baru diproduksi sekarang karena kondisi sosial yang dinilainya belum banyak berubah.

Film kolaborasi Come and See Pictures dengan MGM Studios itu langsung mencetak prestasi gemilang dengan menggaet 71.695 penonton di hari pertama.

Kontributor : Chusnul Chotimah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI