Suara.com - Film horor terbaru, Terikat Jalan Setan bersiap mengudara di bioskop.
Film ini dibintangi oleh deretan bintang ternama seperti Yama Carlos hingga Erna Santosa.
Dalam peluncuran poster baru-baru ini, Harry Dagoe Suharyadi selaku sutradara, penulis dan produser membeberkan proses di balik pembuatan film Terikat Jalan Setan.
Menurutnya, Terikat Jalan Setan merupakan bentuk nyata atas kegelisahan dirinya terhadap dunia mistis.
Harry Dagoe Suharyadi menyebut banyak orang pakai jalan pintas bikin perjanjian dengan setan.
![Jumpa pers peluncuran poster film Terikat Jalan Setan yang digelar belum lama ini. [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/20/34001-film-terikat-jalan-setan.jpg)
"Film ini lahir dari kegelisahan saya melihat masyarakat hidup dalam kemajuan tetapi tak berdaya menghadapi tekanan hidup," kata Harry Dagoe Suharyadi kepada awak media.
"Banyak orang akhirnya mengambil jalan pintas lewat dunia mistis, tekanan yang bahkan terasa lebih menghimpit dibanding masa penjajahan dulu," sambungnya lagi.
Sedari dulu, Harry Dagoe Suharyadi menuturkan dirinya hidup di dua dunia.
"Sejak kecil, saya hidup di antara dua dunia. Satu yang modern, bergerak cepat dari lampu petromaks ke listrik, dari radio menuju televisi hingga internet," tuturnya menjelaskan.
Baca Juga: Ulasan Film No More Bets: Jerat Penipuan Online dan Perdagangan Manusia
"Satunya lagi, dunia gaib yang tersembunyi namun selalu hadir; perdukunan, okultisme, dan ritual mistis yang berdampingan dengan kemajuan zaman," tambahnya.
Harry Dagoe Suharyadi bilang bahwa Terikat Jalan Setan dikemas sesuai akan beberapa kepercayaan di Indonesia, khususnya di pulau Jawa.
Tentu saja, itu tidak mudah untuk mengangkatnya ke layar lebar.
"Memindahkan okultisme lokal ke layar lebar dengan gaya Barat seperti 'pemerkosaan' budaya bagi saya," ucapnya.
Karena itu, Harry Dagoe Suharyadi cukup berhati-hati ketika menggarap Terikat Jalan Setan.
Pasalnya, dia ingin jalan cerita yang dihadirkan bisa relate dengan para penonton.