Mulai dari selingkuh, anak-anak yang takut pada ibunya, hingga terakhir disebut menderita HIV ditudingkan pihak Baim kepada Paula.
Alvon memandang apabila Paula merespons, maka jejak digitalnya akan tidak baik untuk anak-anak.
"Jadi bagaimana Paula harus merespons, sebenarnya responsnya terukur. Dalam artian, mana hal yang sebenarnya tidak bersinggungan dengan anak, itulah yang akan kita respons, terutama respons secara hukum," jelas Alvon.
Lebih lanjut, Alvon menyinggung putusan perceraian Paula dan Baim yang mendadak tersebar di media sosial.
Putusan perceraian itu pun disebarkan hanya satu halaman sehingga memuat informasi yang tidak utuh.
"Padahal yang namanya putusan itu hanya didapat kedua belah pihak. Tidak untuk konsumsi publik," tutur Alvon.
"Parahnya itu diambil sesuatu yang sebenarnya tidak sesuai dengan fakta-fakta persidangan. Kemudian orang berasumsi 'ternyata begini'," sambungnya.
Oleh sebab itu, Paula Verhoeven meminta pendapat Komisi Yudisial soal tersebarnya putusan perceraian yang seharusnya menjadi konsumsi pribadi antara ia dan Baim Wong.
Bahkan Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan pun membacakan putusan perceraian mereka di hadapan awak media.
Baca Juga: Paula Verhoeven Merasa Baim Wong Bunuh Karakternya sebagai Ibu: Cerai ya Cerai Aja
Setelah tangis Paula Verhoeven mereda, Denny Sumargo kembali menanyakan rencana ibu dua anak itu menghadapi masalahnya dengan Baim Wong yang belum terlihat ujungnya.
Paula menegaskan ingin berdamai dengan Baim, tetapi juga tidak mengetahui cara untuk mewujudkannya.
"Penginnya baik-baik aja, damai. Nggak tahu (caranya). Karena nggak ada komunikasi yang baik (dengan Baim)," ungkap Paula.
Sebenarnya Paula diam dengan harapan pihak Baim akan melakukan hal yang sama. Sayangnya, perkiraan Paula salah besar.
"Ternyata nggak redam juga. Terus dibom dengan isu yang makin lama makin dahsyat. Buat aku, aku juga bingung harus gimana," tandasnya.
Kontributor : Neressa Prahastiwi