Lewat beberapa tulisan di platform Twitter atau X, Fedi Nuril menyerukan keyakinannya tentang campur tangan Jokowi di balik kemenangan Prabowo-Gibran.
"Saya tuh dari dulu memang sudah tertarik dengan sosial politik," ungkap Fedi Nuril.
Namun, Fedi Nuril di masa lalu belum punya pemantik untuk dirinya ikut bersuara tentang keresahan politik.
Fedi Nuril baru menemukan keresahan saat melihat Presiden Jokowi mengajak Prabowo Subianto bergabung ke kabinet, di periode kedua kepemimpinannya.
"Nggak bisa pasif lagi sih. Saya merasa harus bersuara," tutur Fedi Nuril.
![Fedi Nuril di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, Selasa (22/4/2025). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/22/50597-fedi-nuril.jpg)
Bagi Fedi Nuril, Prabowo Subianto dianggap sebagai salah satu sosok yang bertanggung jawab atas tragedi pelanggaran HAM di 1998.
Tidak elok menurut Fedi Nuril, kalau tongkat estafet pemerintahan Indonesia diserahkan ke Prabowo Subianto.
"Saya nggak mau pak Prabowo menang. Jadi dari situ, saya mulai bersuara," kata Fedi Nuril.
Nyatanya, Prabowo Subianto tetap terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8 untuk melanjutkan tugas Jokowi.
Baca Juga: Cerita Awal Mula Fedi Nuril Rajin Kritik Pemerintah
Fedi Nuril pun sudah menentukan sikap politik dengan berdiri sebagai oposisi pemerintah, yang tidak segan melayangkan kritik atas hal-hal yang kurang berkenan di hatinya.