Suara.com - Mona Ratuliu berusaha tegar melepas kepergian ayahnya, Albert Frederick Ratuliu yang baru saja meninggal dunia pada Kamis, 1 Mei 2025.
Salah satu cara adalah dengan mengambil pelajaran baik dari sosok ayahnya. Terutama dalam hal mendirikan salat.
Bukan hanya Mona Ratuliu, Indra Brasco juga menjadi saksi bagaimana mertuanya yang seorang mualaf tidak peduli ketinggalan pesawat.
"Iya bahkan kita pernah liburan, sudah saatnya azan ashar waktu itu, dia rela ketinggalan pesawat gitu," kata Indra Brasco ditemui di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan pada Kamis, 1 Mei 2025.
![Mona Ratuliu dan Indra Brasco di kawasan Tendean, Jakarta (6/2/2023). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/02/06/15307-mona-ratuliu-dan-indra-brasco-di-kawasan-tendean-jakarta-622023-suaracomadiyoga-priyambodo.jpg)
Mona Ratuliu mengatakan, ayahnya tak mengapa harus merogoh kocek lagi untuk membeli tiket.
"Dia nggak peduli ketinggalan pesawat, karena nggak mau ketinggalan salat. Itu yang aku banyak belajar dari papi," ucap Mona Ratuliu.
Mona Ratuliu juga mengingat betapa marahnya sang ayah ketika anak-anaknya lalai dalam beribadah.
"Papi sering banget marah kalo kita santai pas udah adzan, sementara papi selalu grasak-grusuk. Itu sih yang diingat," kata Mona Ratuliu.
![Mona Ratuliu dan suaminya, Indra Brasco di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan pada Kamis, 1 Mei 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/01/84367-mona-ratuliu-dan-suaminya-indra-brasco.jpg)
Maka saat ayah Mona Ratuliu sakit sesak napas setahun terakhir, ibadahnya terganggu. Apalagi kondisi ini makin parah sejak tiga bulan lalu.
Baca Juga: 10 Potret Indra Brasco Momong Anak, Selalu Siap Jadi Ayah Siaga
Ayah Mona Ratuliu tidak bisa salat tarawih di masjid hingga harus menggunakan pispot untuk buang air.