Suara.com - Sosok Desa Maya Waltaurd Maiyer menuai sorotan kala menghadiri acara siraman putri tercinta, Luna Maya.
Kecantikan dari Ibu Desa Maya memang tidak diragukan lagi.
Kecantikan khas Austria dengan rambut merah menyala membuat dirinya disanjung setinggi langit.
Meski berusia lebih dari 80 tahun, kecantikannya tidak lekang oleh waktu.
Namun jangan salah, bukan hanya kecantikan yang pantas dikagumi dari seorang Desa Maya Waltaurd Maiyer.
![Luna Maya dan Maxime Bouttier menjalani prosesi acara siraman jelang pernikahan yang akan berlangsung Rabu (7/5/2025) di Bali. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/06/83507-luna-maya-dan-maxime-bouttier.jpg)
Melalui video lawas yang ditemukan Suara.com, ibunda dari Luna Maya ini memiliki pola pikir yang menarik.
Kala itu, Desa Maya mendapatkan pertanyaan yang sebenarnya bersifat personal.
Seorang pria dibuat penasaran apakah Desa Maya bangga memiliki seorang anak perempuan seperti Luna Maya.
Alih-alih mengatakan iya atau tidak, Desa Maya justru mengkritik pertanyaan soal rasa bangga.
Baca Juga: 7 Makna Sumber Mata Air Siraman Luna Maya Lengkap dengan Asal-usulnya
Bahkan istri dari Uut Bambang ini menganggap 'bangga' sebagai kata yang aneh.
"Kamu pasti bangga dengan putrimu," ujar seorang pria dalam video milik akun TikTok @luna_bouttier, dilansir pada Selasa, 6 Mei 2025.
"Hei, hei, jangan menggunakan kata 'bangga'," jawab Desa Maya kemudian.
Ucapan dari Desa mulanya mengejutkan sang host.
"Aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan bangga. Apa itu bangga?" kata ibunda Luna Maya yang ternyata berbeda pandangan soal rasa bangga.
"Kenapa aku harus bangga?" kata Desa Maya menanyakan balik.
"Kamu pasti bangga dengan anakmu, kan?" kata host mencoba kembali berbincang.
"Kata bangga itu aneh," tegas Desa Maya yang kembali mengejutkan sang host.

"Kenapa kamu harus bangga?" kata Desa Maya sembari memeragakan tubuhnya seolah-olah merasa bangga atas Luna Maya.
"Karena (Luna) sukses," kata host.
Meski mencoba menjelaskan apa yang dimaksudkan, host tetap berbeda pandangan dengan ibunda dari Luna Maya.
Menurut perempuan yang akan menjadi ibu mertua Maxime Bouttier ini, rasa bangga seharusnya ditujukan untuk hal-hal yang bersifat kolektif.
Meski tidak berasal dari Indoensia, nasionalisme dan kepedulian Desa Maya justru mengalahi warga Indonesia asli.
Ibunda dari Luna Maya ini secara mengejutkan berbicara mengenai sampah yang ada di Indonesia, yang masih berserakan dimana-mana dan penanganannya belum solutif hingga hari ini.
"Kamu tahu, aku akan merasa bangga kalau Indonesia bisa mengatasi permasalahan sampah. Kalau bisa, aku akan mengatakan bahwa aku bahagia," ujar ibunda Luna Maya.
"Jika Indonesia bisa membuang semua sampah dan mereka bisa melakukannya seperti Singapura, mereka membakarnya tapi dengan cara yang baik, lalu aku akan bilang, 'aku bangga dengan Indonesia'," terang Desa Maya Waltaurd Maiyer.
Pemikiran yang dimiliki oleh ibunda dari Luna Maya ini kemudian disanjung oleh publik.
Tidak banyak yang mengira bahwa ibu dari seorang Luna Maya memiliki pola pikir yang keren, alih-alih hidup di bawah gemilang harta buah hatinya.
"Beda pemikiran dari negara maju sama negara berkembang, beliau sangat menghargai alam," ujar salah satu warganet.
"Beda pemikiran dari negara maju sama negara berkembang," sambung yang lain.
"Beliau bukan asli orang Indonesia tapi juga saking cintanya sampe perduli dengan sampah dan lingkungan," kata warganet.
"Keren banget ibunya Luna Maya," sanjung warganet.
"Luna Maya emaknya keren banget cara berpikirnya," timpal warganet.
"Ibu Desa yang bijak, masya Allah," warganet menambahkan.