"Sebagai pelayan masyarakat, kita harus diap dikritik. Kalau tidak siap dikritik, merasa selalu paling benar, enggak usah jadi pejabat," tegurnya menohok.
Dalam tegurannya itu, pria yang dikabarkan tengah dekat dengan selebgram Fujianti Utami itu juga meluruskan bahwa ia sama sekali tidak kontra terhadap kebijakan Dedi Mulyadi.
Sebaliknya, Verrell Bramasta justru ingin menambahkan poin-poin yang dirasa kurang lengkap dalam kebijakan tersebut.
"Tidak ada sedikit pun di dalam video saya bahwa saya kontra terhadap sebuah kebijakan yang ada di Dapil saya. Jadi saya anjurkan teman-teman semua kalau melihat video, atau menerima pesan, dibaca secara keseluruhan," tegurnya.
"Pada prinsipnya, saya hanya ingin menyuarakan suara mereka yang memiliki pandangan berbeda mengenai program yang ada di dapil saya. Ambil saja, itu sebagai bahan pertimbangan. Koreksi dan sempurnakan programnya," pungkasnya.
![Verrell Bramasta. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/03/63024-verrell-bramasta.jpg)
Opini Verrell Bramasta tentang kebijakan Dedi Mulyadi
Melalui postingan di akun TikTok Partai Amanat Nasional (PAN), Verrell Bramasta mulanya memberi apresiasi terhadap pemerintah daerah dalam menerapkan kedisiplinan terhadap murid-murid yang dianggap nakal.
Namun, menurutnya, pendekatan militer yang dicanangkan oleh Dedi Mulyadi kurang tepat. Terlebih, kebijakan tersebut banyak menuai kontra dari berbagai pihak, termasuk sejumlah orang tua.
"Banyak yang akhirnya bertanya apakah metode ini benar-benar efektif untuk men-tackle akar permasalahan?" tutur anak sulung aktris sekaligus mantan anggota DPR Venna Melinda itu
Baca Juga: Verrell Bramasta Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi soal Siswa Dididik di Barak Militer: Nanti Jadi Keras
Pria 29 tahun itu meyakini bahwa kenakalan remaja tidak hanya disebabkan oleh faktor disiplin yang lemah, tetapi juga dampak dari masalah lain seperti tekanan sosial maupun emosional.