Saat kehebohan itulah, tawaran untuk menjadi pembawa acara program petualangan datang menghampiri remaja SMP itu.
"Gue anak SMP kelas satu disuruh jadi host. Awalnya dikira jadi bintang tamu biasa, enggak tahunya dibikin program teve," tuturnya.
Meski merasa gugup pada awal syuting karena belum mahir menghapal naskah dan menatap kamera, Panji pantang menyerah.
"Kalau disuruh baca skrip pasti gue blank, jadi gue cuma ingat poin-poin pentingnya. Awal-awal juga enggak berani menatap lensa kamera," ucapnya.
Berkat bimbingan tim produksi dan pengalaman berulang di depan kamera, Panji akhirnya menemukan gaya khasnya sebagai host petualangan yang santai dan bersahaja.
![Panji Petualang di kawasan Kapten P. Tendean, Jakarta Selaran pada Jumat (11/8/2023). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/09/21/77662-panji-petualang.jpg)
"Lingkungan gue baik semua. Orang-orang yang membangun gue itu luar biasa, dan ilmunya banyak banget," kata Panji.
Dari anak yang bermain ular di halaman rumah hingga menjadi ikon petualang reptil di televisi nasional, perjalanan Panji Petualang membuktikan bahwa dukungan satu figur berpengaruh seperti Kang Dedi dapat mengubah arah hidup seseorang.
Kini, di usia yang masih muda, Panji terus mengasah keahliannya dengan reptil, mengisi berbagai acara edukasi dan petualangan, serta menjadi inspirasi bagi generasi muda yang tertarik pada dunia herpetologi.
Peran Dedi Mulyadi tetap dikenang sebagai titik awal di mana keberanian seorang anak kecil bertemu dengan visi seorang pemimpin, menghasilkan kolaborasi tak terduga yang melahirkan "Panji Petualang" seperti yang kita kenal hari ini.
Baca Juga: Hotman Paris Unggah Dedi Mulyadi Bergoyang Dangdut Jayanti, Minta Rocky Gerung Ikut Joget