Suara.com - Anggota DPR RI sekaligus komedian, Denny Cagur, baru-baru ini memberikan pandangannya soal kebijakan Dedi Mulyadi yang mengirim anak bermasalah ke barak militer.
Dalam pernyataannya, Denny menunjukkan ketidaksetujuannya dengan kebijakan Gubernur Jawa Barat itu.
Menurut Denny, setiap siswa memiliki masalah yang berbeda-beda, tidak melulu yang berkaitan dengan kedisiplinan.
“Siswa itu kan permasalahannya berbeda-beda, belum tentu berhubungan dengan kedisiplinan,” kata Deddy Cagur dikutip dari video yang dibagikan akun @pembasmi.kehaluan.reall pada Senin, 2 Juni 2025.
“Jadi dalam permasalahan yang berbeda-beda, menurut saya harus diselesaikan dengan masing-masing masalah yang berhubungan dengan disiplin, moral, dan etika,” ujar Denny menyambung.

Anggota DPR di komisi X itu mengusulkan agar para siswa bermasalah ditindak sesuai dengan permasalahannya masing-masing.
“Menurut saya dicari jalan keluarnya per masing-masing siswa yang mengalami masalahnya tersebut, tidak melulu suatu barak militer menjadi satu-satunya solusi,” tuturnya.
Denny meminta agar kebijakan Dedi Mulyadi itu bisa dikaji ulang.
“Menurut saya itu perlu dikaji ulang,” ujar Denny Cagur.
Baca Juga: Kritik Dedi Mulyadi Kirim Siswa ke Barak, FSGI: Tangani Siswa Bermasalah Tak Harus Libatkan TNI
Ia menambahkan bahwa barak militer hanya berfungsi sebagai tempat untuk mendisiplinkan siswa bermasalah, namun tempat tersebut tidak menyediakan kurikulum pendidikan.
“Dalam segi menegakkan disiplin mungkin bisa, tapi sekali lagi TNI tidak memiliki kurikulum dalam bidang pendidikan,” katanya.
Salah satu hal yang dikhawatirkan Denny adalah soal proses belajar mengajar di sekolah yang bisa membuat siswa bisa tertinggal saat berada di barak militer.
“Selain itu juga, jika pendidikan (di barak militer) itu berlangsung selama enam bulan, bagaimana dengan pelajaran si siswa di sekolah, apakah akan tertinggal atau seperti apa,” beber Denny.
Untuk itu ia berharap adanya diskusi lebih lanjut terkait kebijakan mengirim siswa bermasalah ke barak militer.
“Jadi menurut saya memerlukan pembahasan lebih lanjut apakah ini benar-benar yang terbaik,” tandasnya.
Pernyataan Denny Cagur yang mengkritisi kebijakan Dedi Mulyadi itu justru mendapatkan respons negatif dari warganet.
“Udah bener-bener ngelawak, malah coba-coba ngurus rakyat,” komen akun @rusi***.
“Bukannya semua orang punya masalah? kalau ditanya satu-satu butuh berapa orang yang menangani? Justru kenakalan remaja itu butuh kedisiplinan dulu, baru akan diurai masalahnya,” ujar akun @mari***.
“Masuk ke barak itu juga buat sortir permasalahan anak satu per satu den, mereka ada psikolog yang menangani dan kasih resep. Kalau mau komen minimal update berita dulu lah,” kata akun @dheli***.
“Begini nih kalau masuk politik, semua kepentingan politik. Pasti tau kan dia kader dari partai mana?” komen akun @zhall***.

Anggota DPR RI Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi
Sebelum Denny Cagur, ada beberapa anggota DPR RI lainnya yang juga mengkritisi kebijakan Dedi Mulyadi.
Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana sebelumnya juga sempat menunjukan keberatan atas kebijakan Gubernur Jawa Barat itu.
Senada dengan Denny, Bonnie menganggap bahwa tidak seluruh permasalahan siswa harus diselesaikan dengan cara dikirim ke barak militer.
Selain itu ada juga Verrell Bramasta yang juga tidak setuju dengan kebijakan Dedi Mulyadi.
Anggota DPR RI Komisi X itu menganggap bahwa mengirim siswa ke barak militer tidak bisa menyelesaikan masalah.
Menurutnya, siswa justru nanti akan menjadi sosok yang keras, bukan tangguh.
Namun meski menuai kritikan, kebijakan Dedi Mulyadi justru mendapat dukungan dari sebagian masyarakat terutama para orang tua yang melihat perubahan anak-anaknya yang keluar dari barak militer.
Kontributor : Rizka Utami