Suara.com - Perjuangan tim nasional (Timnas) sepak bola Indonesia untuk merajut asa lolos ke Piala Dunia 2026 akan berlanjut pada Kamis, 5 Juni 2025 malam ini.
Anak asuh Patrick Kluivert untuk kedua kalinya bakal bertanding melawan China, yang sebelumnya memberikan pukulan telak lewat kemenangan di kandang mereka.
Sebagai salah satu yang aktif mengikuti perkembangan Timnas Indonesia, Mamat Alkatiri dalam podcast terbaru Sport77 Official menegaskan bahwa Jay Idzes dan kawan-kawan harus menang.
"Kalau kalah, rawan sekali," keluh Mamat.
Sayang, Timnas Indonesia sudah menghadapi ujian berat jelang laga dengan banyaknya pemain kunci yang absen seperti Maarten Paes, Marselino Ferdinan hingga Ragnar Oratmangoen.
Untuk absennya Paes dan Oratmangoen, Mamat Alkatiri tidak terlalu risau karena masih banyak alternatif pengganti yang punya kualitas sepadan.
Namun dengan absennya Marselino, Mamat Alkatiri menilai Patrick Kluivert tidak punya pilihan selain memainkan Ricky Kambuaya sebagai pengisi kekosongan.
"Mending cari penggantinya Marselino dengan Ricky Kambuaya," tutur Mamat.
Sebenarnya, Patrick Kluivert bisa saja mengganti skema permainan dengan mengandalkan kecepatan pemain-pemain sayap seperti Yance Sayuri hingga Beckham Putra.
Baca Juga: Patrick Kluivert Coret Lima Pemain, Ini Skuad Final Indonesia untuk Jamu Timnas China
"Sekarang, kita punya Yakob atau Yance. Ada juga Beckham Putra, yang nambah sumber daya di sisi sayap banget ini. Kalau dia mau main 3-4-3, mengandalkan dari kiri kanan juga bisa gitu," jelas Mamat.
![Putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dikabarkan akan digelar di kawasan Timur Tengah pada Oktober 2025. Andai lolos, Timnas Indonesia harus beradaptasi dengan cuaca panas khas negara-negara Arab. [Dok. KitaGaruda]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/05/86960-timnas-indonesia-stefano-lilipaly.jpg)
Namun, perubahan gaya bermain akan sangat beresiko bagi Timnas Indonesia yang butuh kemenangan untuk mengamankan jalan mereka ke babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
"Jadi saya sepakat, menjaga kedalaman itu lebih baik. Ricky Kambuaya ini box to box banget, bisa bantu Pelupessy juga dari sisi kiri," papar Mamat.
Untuk urusan taktikal, Mamat Alkatiri pada akhirnya tetap mengembalikan segala keputusan ke Patrick Kluivert selaku pelatih kepala tim nasional Indonesia.
Terlepas dari risikonya, Patrick Kluivert punya pilihan yang menurut Mamat Alkatiri sama bagusnya.
"Ini tergantung di Patrick Kluivert sebetulnya. Sekarang tinggal dia mau mengandalkan sayap, atau mau tetap seperti kemarin ketika menang melawan Bahrain," kata Mamat.
Yang penting, Timnas Indonesia tidak lagi mengulang kesalahan fatal saat kalah dari China dan Australia gara-gara terlalu percaya diri.
"Kita itu sangat tidak sabar ketika melawan China pas pertama. Pas lawan Australia, kita juga terlalu merasa superior. Pelatih baru, garis pertahanan tinggi, nggak sabar, buru-buru, akhirnya kena serangan balik," keluh Mamat.
Ada baiknya menurut Mamat Alkatiri untuk Patrick Kluivert mengajak anak asuhnya meninggalkan permainan cantik dulu, dan mengutamakan mengejar tiga poin.
"Kita kan cuma pengin lolos. Tinggalin dulu lah cantik-cantiknya. Main efektif aja dulu," imbau Mamat.
Terakhir, Patrick Kluivert juga harus mengoptimalkan potensi Ole Romeny untuk jadi juru gedor Timnas Indonesia dalam memecah kebuntuan di depan gawang lawan.
![Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert saat memimpin sesi latihan di Stadion Madya, Jakarta, Senin (2/6/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/02/14268-latihan-timnas-indonesia-patrick-kluivert.jpg)
"Kita sekarang punya ujung tombak yang setelah dua match bisa bikin dua gol, manfaatkan," tegas Mamat.
Sebagaimana diketahui, kemenangan Timnas Indonesia atas Arab Saudi dan Bahrain di dua laga terakhir menghidupkan lagi asa untuk tampil di Piala Dunia 2026.
Dengan menang lagi melawan China, Timnas Indonesia setidaknya bisa memastikan satu tempat di babak keempat kualifikasi zona Asia.
Mengingat di laga pamungkas, Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Jepang, raksasa Asia langganan Piala Dunia yang tentunya juga berambisi mempertahankan rekor tidak terkalahkan mereka selama kualifikasi.