Di Tengah Kritik Lambannya Evakuasi Juliana Marins, Fiersa Besari: Hormat untuk Basarnas

Kamis, 26 Juni 2025 | 15:31 WIB
Di Tengah Kritik Lambannya Evakuasi Juliana Marins, Fiersa Besari: Hormat untuk Basarnas
Fiersa Besari. [Instagram]
Juliana Marins, WN Brasil yang jatuh di Gunung Rinjani (Instagram/@resgatejulianamarins)
Juliana Marins, WN Brasil yang jatuh di Gunung Rinjani (Instagram/@resgatejulianamarins)

Termasuk pernyataan salah satu tim ranger Gunung Rinjani, yang mengaku sudah berusaha maksimal untuk mengevakuasi Juliana Marins dan akhirnya sama-sama viral di media sosial.

"Kalian jangan berpikir yang nggak-nggak. Yang di lapangan prosesnya lama lah, ini lah, itu lah," keluh lelaki bernama Renggo itu.

Renggo, dalam pernyataan lanjutannya, menyebut dirinya dan tim sampai mempertaruhkan nyawa dalam proses evakuasi tersebut.

"Kami di lapangan bertaruh nyawa setengah mati. Tolong teman-teman ini jangan berpikir negatif untuk kami," lanjut Renggo, yang secara spesifik menyampaikan keluhan itu ke warga Brasil.

Terlepas dari berbagai pro kontra yang mengiringi proses evakuasinya, jenazah Juliana Marins sudah dibawa ke RS Bhayangkara Mataram untuk menjalani otopsi.

Jenazah Juliana Marins juga akan segera dipulangkan ke kampung halamannya di Brasil, lewat proses serah terima di kedutaan.

Di media sosial, sempat beredar kabar soal eks pesepak bola internasional asal Brasil, Alexandre Pato yang mengaku siap menanggung biaya pemulangan jenazah Juliana Marins dari Indonesia.

Juliana Marins sendiri mendaki Gunung Rinjani bersama lima wisatawan asing lainnya pada 21 Juni 2025 lalu.

Namun dalam perjalanan menuju puncak Rinjani, Juliana Marins terpisah dari rombongan dan dilaporkan terjatuh ke jurang di kawasan Danau Segara Anak.

Baca Juga: Isi Lengkap Tulisan Pilu Ayah Juliana Marins Sambut Jenazah Anaknya di Brasil

Pemicu kritik terhadap kinerja tim penyelamat bermula saat muncul narasi bahwa rekaman video drone sempat menampilkan kondisi Juliana Marins yang masih hidup, usai terperosok ke jurang.

Juliana Marins juga disebut sempat berteriak minta tolong dan didengar langsung oleh tim penyelamat, beberapa saat setelah kejadian.

Sayang, upaya penyelamatan Juliana Marins tidak berhasil dilakukan karena terkendala medan ekstrim.

Juliana Marins jatuh ke jurang sedalam 600 meter yang area sekelilingnya diselimuti kabut tebal.

Respons Fiersa Besari sendiri seperti menjadi pengingat penting bagi kita semua, bahwa tim penyelamat, baik dari Basarnas maupun relawan, adalah garda terdepan dalam setiap bencana atau kecelakaan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI