Keluarga Juliana Marins Ancam Tuntut Pemerintah Indonesia

Bernadette Sariyem Suara.Com
Rabu, 02 Juli 2025 | 16:49 WIB
Keluarga Juliana Marins Ancam Tuntut Pemerintah Indonesia
Kolase foto Juliana Marins. Foto sebelah kiri dipotret ketika penari 26t tahun asal Brasil itu terjatuh dari Gunung Rinjani. Kini, keluarga Juliana Marins mengancam akan memperkarakan pemerintah Indonesia atas tuduhan kelalaian saat penyelamatan. [Suara.com]

Suara.com - Kematian Juliana Marins, petualang asal Brasil yang meninggal setelah terjatuh saat mendaki Gunung Rinjali, Lombok, NTB, ternyata masih berbuntut panjang.

Terbaru, dikutip dari IBtimes UK, Rabu (2/7/2025), keluarga Juliana Marins mengancam akan mengajukan tuntutan hukum kepada pemerintah Indonesia atas kasus 'kelalaian' TIM SAR saat penyelamatan.

Juliana Marins, yang berprofesi sebagai penari berusia 26 tahun, tewas secara tragis setelah terjatuh ke dalam kawah Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Insiden ini mengguncang publik, terlebih setelah pihak keluarga menuduh adanya kelalaian dari tim penyelamat, yang mereka yakini bisa menyelamatkan nyawa Juliana jika pertolongan datang lebih cepat.

Kronologi peristiwa nahas ini dimulai pada hari Sabtu, 21 Juni 2025.

Juliana, bersama rombongan pendaki lainnya, memulai pendakian di Gunung Rinjani, gunung berapi aktif tertinggi kedua di Indonesia.

Namun, tragedi menimpanya saat ia secara tidak sengaja tergelincir dan jatuh dari ketinggian 1.600 kaki atau sekitar 487 meter ke dalam kawah.

Secara luar biasa, Juliana selamat dari benturan awal. Namun, ia terperangkap di medan yang curam dan sangat berbahaya.

Selama beberapa hari berikutnya, rekaman drone yang dramatis berhasil menangkap pergerakan dan teriakan minta tolongnya.

Baca Juga: Pengakuan Agam Rinjani Saat Menemukan Juliana Marins: Kepala Retak, Sudah Mati di Tempat

Dunia terhenyak menyaksikan video yang menunjukkan situasinya yang mengerikan.

Menurut laporan BBC, tim penyelamat bahkan sempat mendengar langsung teriakannya setelah insiden jatuh tersebut.

Tim penyelamat gabungan, termasuk dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), segera bergegas ke lokasi.

Akan tetapi, upaya penyelamatan berulang kali terhambat oleh kondisi alam yang ekstrem. Kabut tebal, medan yang tidak stabil, dan ketinggian menjadi rintangan utama.

Tewas Setelah Empat Hari Terjebak

Harapan untuk menyelamatkan Juliana pupus setelah keluarganya mengonfirmasi kematiannya pada tanggal 24 Juni 2025.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI