"Mereka benar-benar tidur bergantung di tebing, Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kalian semua," komen akun @miche***
"Dunia membutuhkan lebih banyak orang seperti ini. Saya ingin berterima kasih kepada para relawan yang tingal bersama Juliana. Anda seharusnya tak berada di sana, namun Anda memilih untuk berada di sana," kata akun @outro***
Sulitnya Proses Evakuasi Juliana Marins

Juliana Marins diketahui jatuh saat mendaki di Gunung Rinjani pada Sabtu, 21 Juni 2025, namun jasadnya baru berhasil dievakuasi pada Rabu, 25 Juni 2025.
Proses yang memakan waktu lama itu membuat publik bertanya-tanya apa yang membuat evakuasi berjalan sangat sulit.
Hal tersebut juga kemudian membuat warganet Brasil ramai-ramai menyerbu akun Instagram Presiden Prabowo dan Tim Basarnas.
Beberapa alasan yang membuat sulitnya evakuasi jenazah Juiana sempat diungkap oleh Kepala Basarnas Marsdya TNI Mohammad Syafii.
Salah satunya adalah lokasi ketinggian hingga kondisi ekstrem di sekitar jatuhnya korban.
"Saya sampaikan bahwa posisi lokasi jatuhnya korban ada di ketinggian 9.000 ft di mana ketinggian itu kondisi oksigen sudah sangat terbatas. Sehingga pergerakan juga tidak bisa dengan mudah para rescuerer untuk melaksanakan kegiatan (evakuasi),” kata Syafii dalam konferensi pers, Selasa, 24 Juni 2025.
Selain itu kondisi jurang yang curam juga membuat evakuasi semakin sulit. Tim SAR harus mempertimbangkan berbagai cara agar proses evakuasi itu tidak membahayakan timnya dan juga relawan lainnya.
Baca Juga: Siapa Alexandre Pato? Gagal Di AC Milan Kini Siap Bantu Pemulangan Juliana Marins
"Begitu juga kondisi jurang yang sangat curam dan juga terjal, dan ini yang agak sedikit ekstra yang harus kita lakukan untuk berpikir. Jangan sampai tindakan yang dilakukam rescuerer termasuk pesawat yang sudah kita berangkatkan ke sana melaksanakan tugas tidak dengan aman," katanya.
Kontributor : Rizka Utami