Insiden tersebut membuat Merince Kogoya harus mengakhiri masa karantina lebih awal dan membuka jalan bagi Karmen Anastasya untuk melangkah sebagai finalis baru.
Merince Kogoya merasa kecewa dikeluarkan dari ajang kecantikan Miss Indonesia 2025 pun merasa perjuangannya untuk sampai menjadi finalis seolah justru dinikmati oleh orang lain.
"Perjuangan dengan pertarungan hebat, orang lain yang menikmati," ujar Merince Kogoya pada unggahannya, Sabtu 28 Juni 2025.
Merince Kogoya merasa telah mengorbankan banyak hal untuk mendapatkan gelar tersebut. Apalagi, dirinya juga mendapat bantuan senilai lebih dari Rp65 juta untuk melangkah ke ajang kecantikan tersebut.
![Merince Kogoya dicoret dari ajang Miss Indonesia 2025 karena diduga mengibarkan bendera Israel. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/30/42248-merince-kogoya.jpg)
"Tuhan tidak pernah buta melihat perjuangan anak-Nya. Perjuangan saya empat bulan hingga berhasil mendapatkan sash finalis Papua Pegunungan dan mengobarkan banyak hal, mendapatkan bantuan sampai dengan Rp65 juta lebih," ujar Merince Kogoya.
Belum lagi, Merince Kogoya teringat orang-orang di belakangnya yang ikut merasakan perjuangannya mendapatkan gelar tersebut.
Terutama, perjuangan mereka mempertaruhkan nyawa ketika membuat video profil singkat untuk megikuti ajang kecantikan tersebut.
"Bahkan tim saya pun turut merasakan lelahnya perjuangan ini. Nyawa jadi taruhan di situasi penembakan, kami pergi untuk pembuatan video profil. Sakit, jatuh bangun, tangisan dalam perjalanan ini," imbuhnya.
Karena itu, Merince Kogoya merasa kecewa dengan keputusan Miss Indonesia yang menggantikan posisinya dengan orang lain untuk mewakili Papua Pegunungan di ajang Miss Indonesia 2025.
Baca Juga: 5 Momen di Squid Game Season 3 Paling Menyayat Hati, Antara Cinta dan Tekanan Permainan
Merince Kogoya pun seolah menyalahkan komentar warganet yang pro Palestina, karena membuat posisinya untuk mewakili Papua Pegunungan di ajang Miss Indonesia tergeser.
"Namun, sangat disayangkan posisi saya digantikan dengan hitungan menit karena komentar publik yang Pro Palestina," ucapnya.