Mengenang Hamdan ATT: dari Gitaris 'Bayangan' The Shadows Jadi Sang Maestro Dangdut Legendaris

Selasa, 01 Juli 2025 | 15:55 WIB
Mengenang Hamdan ATT: dari Gitaris 'Bayangan' The Shadows Jadi Sang Maestro Dangdut Legendaris
Mengenang Hamdan ATT: dari Gitaris 'Bayangan' The Shadows Jadi Sang Maestro Dangdut Legendaris. [Instagram]

Suara.com - Panggung dangdut Indonesia kembali berduka. Salah satu maestro terbaiknya, Hamdan ATT telah mengembuskan napas terakhirnya di usia 76 tahun pada Selasa (1/7/2025).

Kepergiannya meninggalkan duka mendalam di hati para pencinta musik dangdut, tetapi karyanya akan abadi, terutama lagu fenomenalnya "Termiskin di Dunia" yang melambungkan nama Hamdan ATT hingga ke puncak popularitas.

Perjalanan karier sang legenda yang memiliki nama asli Hamdan Attamimi juga sebuah potret dedikasi dan kecintaan luar biasa pada musik.

Siapa sangka, pria berdarah Arab-Ambon yang lahir di Aru, Maluku, pada 27 Januari 1949 ini justru mengawali kariernya jauh dari cengkok dangdut yang membesarkan namanya.

Hamdan ATT dan istrinya, Hasibah di Duren Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024) [Suara.com/Rena Pangesti]
Hamdan ATT dan istrinya, Hasibah di Duren Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024) [Suara.com/Rena Pangesti]

Terinspirasi The Shadows, Lahirlah Quinta Bayangan

Jauh sebelum dikenal sebagai raja dangdut melankolis, Hamdan ATT di masa remajanya begitu gandrung pada alunan gitar Hank Marvin dari grup musik legendaris asal Inggris, The Shadows.

Kegemarannya ini tak hanya isapan jempol belaka, ia membentuk sebuah grup musik bernama Quinta Bayangan yang namanya terinspirasi dari band idolanya pada 1964.

Bersama grupnya, Hamdan kerap membawakan lagu-lagu instrumental ala The Shadows, menunjukkan sisi lain dari musikalitasnya yang kaya.

Kecintaannya pada musik terus berlanjut. Pada tahun 1968, Hamdan ATT mendapatkan kesempatan emas untuk tampil di TVRI bersama band 'Nada Buana' setelah kembali dari Ambon.

Baca Juga: Bahas Fitnah Maia Demi Bela Anak Mulan Jameela, Ahmad Dhani Dihujat Tak Pikirkan Perasaan Al El Dul

Saat itu, ia berperan sebagai penyanyi. Namun, pendidikan tetap menjadi prioritas.

Hamdan memutuskan untuk fokus pada kuliahnya dari tahun 1969 hingga berhasil meraih gelar sarjana pada tahun 1975.

Titik Balik: Dari Sarjana Menjadi Ikon Dangdut

Hamdan ATT. [Instagram]
Hamdan ATT. [Instagram]

Lulus kuliah menjadi titik balik krusial dalam perjalanan karier Hamdan ATT.

Ia membulatkan tekad untuk terjun total ke dunia musik dangdut, sebuah pilihan yang terbukti sangat tepat.

Sebab, namanya mulai menanjak secara perlahan tapi pasti di belantika musik Tanah Air lewat musik dangdut.

Di musik dangdut ini, Hamdan ATT mulai merilis sejumlah karya yang kemudian meledak di pasaran.

Puncak keemasannya terjadi pada tahun 1980 dengan dirilisnya lagu "Termiskin di Dunia".

Lagu dengan lirik yang menyayat hati dan melodi yang mendayu-dayu ini sukses besar dan menjadi anthem bagi banyak orang di masanya.

Sampai sekarang, lagu tersebut tetap menjadi salah satu karya dangdut paling ikonik dan sering dinyanyikan ulang. Lagu "Termiskin di Dunia" seolah membuka gerbang kesuksesan yang lebih lebar.

Karena setelah itu, Hamdan ATT terus melahirkan hits-hits abadi lainnya seperti "Patah Kemudi", "Jangan Cintai Aku", "Bekas Pacar", "Sakit Hati", dan "Emas Menjadi Tembaga".

Setiap lagunya memiliki karakter yang kuat, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu penyanyi dangdut pria paling berpengaruh di Indonesia.

Warisan Abadi Sang Maestro

Puluhan tahun mengabdikan hidupnya untuk musik dangdut, kontribusi Hamdan ATT tidak luput dari perhatian.

Sebagai pengakuan atas dedikasi dan kiprah panjangnya, ia dianugerahi penghargaan Lifetime Achievement oleh Indonesian Dangdut Awards pada tahun 2021.

Penghargaan ini menjadi bukti sahih statusnya sebagai seorang legenda hidup di industri musik dangdut.

Meskipun dalam beberapa tahun terakhir kondisi kesehatannya menurun akibat penyakit stroke yang dideritanya sejak 2017, semangatnya untuk musik tak pernah padam.

Ia terus berjuang dan berusaha untuk pulih. Perjuangannya berakhir saat ia wafat di kediamannya, meninggalkan warisan musik yang tak ternilai.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI