Suara.com - Kabar meninggalnya Hamdan ATT menjadi kehilangan yang sangat besar bagi insan musik dangdut di Tanah Air.
Salah satu rekan dekat sekaligus teman satu profesi, Hetty Sunjaya mengaku sangat terkejut saat mendengar kabar duka tersebut.
Hetty bahkan mengungkap sempat memiliki firasat aneh sejak pagi hari sebelum kabar duka itu datang.
Hetty yang saat itu tengah bersiap untuk menghadiri sebuah acara amal di Cikarang mengaku merasa berat hati untuk berangkat.
"Sebetulnya hari ini tuh saya mau serahkan uang charity (yang dikumpulkan) dua hari sebelumnya. Tapi kok dari pagi, bawaannya malas banget. Mau makeup aja enggak karuan, rasanya kayak enggak mau pergi," kata Hetty Sunjaya saat ditemui di rumah duka di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa, 1 Juli 2025.
Saat sedang bersiap, Hetty Sunjaya mendengar kabar Hamdan ATT meninggal dunia. Dia langsung terkejut tak percaya. Pasalnya, hari ini dia juga berencana menemui Hamdan.
"Aku bilang, 'hari ini aku mau temuin ayah Hamdan'. Eh, dibilang katanya beliau sudah enggak ada. Aku kaget banget, langsung tanya, 'ayah mana?' Dijawab 'Ayah Hamdan'. Enggak percaya kan, aku langsung telepon istrinya, Kak Bibah, beliau nangis-nangis dan ternyata benar (meninggal)," kenang Hetty dengan nada lirih.
Seketika itu juga Hetty Soendjaya membatalkan kepergiannya ke Cikarang dan langsung meluncur ke rumah duka. Pelantun "Aku Bukan Hidangan" ini ingin memastikan kabar tersebut secara langsung.
"Nah acara yang di Cikarang saya batalin, langsung saya ke sini, sampai ngebut. Akhirnya ketemu sama istrinya, ya betul aku melihat beliau sudah enggak ada," imbuhnya.
Baca Juga: Terbaik Sepanjang Masa, Ini 10 Lagu Dangdut Hamdan ATT yang Baru Meninggal
Hetty juga menjelaskan bahwa uang hasil charity yang dikumpulkan dua hari sebelum Hamdan ATT meninggal sejatinya akan diserahkan hari itu juga.
![Hamdan ATT dan istrinya, Hasibah di Duren Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024) [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/09/06/79006-hamdan-att.jpg)
"Totalnya sekitar Rp30-40 juta. Itu untuk dua orang, Kak Haji Hamdan dan Yeni Farida. Tapi ternyata belum sempat diberikan, beliau sudah pergi," tutur Hetty.
Dalam kesempatan yang sama, Hetty Soendjaya juga mengenang Hamdan ATT sebagai sosok yang sangat baik dan bersahaja.
"Aku anggap beliau itu seperti kakak sendiri. Silaturahminya luar biasa. Kalau saya ada acara, sejauh apa pun pasti ditempuh. Bahkan waktu acara saya di Purwakarta, beliau tetap datang meski harus tergopoh-gopoh," ucap Hetty.
Menurut Hetty, Hamdan ATT selalu hadir dalam berbagai acara pribadi maupun keluarga. Dia juga dikenal sangat peduli dan dekat dengan semua kalangan, tanpa membedakan senior maupun junior.
"Di wadah dangdut seperti PAMDI dan ARDI, kita semua solid. Kalau ada yang senang, kita ikut senang. Kalau ada yang berduka, kita juga ikut berduka. Tidak pandang siapa, semuanya dirangkul," terangnya.
Kepedulian itulah yang membuat sosok Hamdan begitu dikenang oleh banyak orang.
"Makanya saat beliau meninggal, banyak banget yang datang. Karena semasa hidupnya, beliau selalu menjalin silaturahmi dengan tulus," tutur Hetty.
Jenazah Hamdan ATT rencananya akan dimakamkan sore hari setelah anaknya tiba dari Cirebon.
"Tadi Kak Bibah bilang, insya Allah jam lima sore dimakamkan di dekat sini. Kebetulan rumahku juga enggak jauh," jelas Hetty.
Sambil menahan air mata, Hetty turut mendoakan kepergian sang sahabat.
"Semoga almarhum husnul khotimah, amal ibadahnya diterima Allah, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan. Saya bilang ke istrinya, 'kak, ini yang terbaik dari Allah. Berat, tapi kita harus ikhlas'," imbuh Hetty Soendjaya.
Profil Hamdan ATT
Hamdan ATT lahir dengan nama Hamdan Attamimi di Aru, Maluku pada 27 Januari 1949.
Namanya mencuat sebagai salah satu penyanyi dangdut pria legendaris lewat lagu-lagu seperti "Termiskin di Dunia", "Dingin, Bekas Pacar", hingga "Gubug Derita".
Ia dikenal sebagai sosok yang konsisten mengabdi di jalur musik dangdut sejak era 1970-an.
Hamdan ATT sempat mengalami penurunan kesehatan sejak 2017 akibat stroke dan pecah pembuluh darah.
Dia kembali terserang stroke pada 2021 dan 2024 menjalani pemasangan selang setelah mengalami pecah pembuluh darah di otaknya
Hamdan beberapa kali dirawat di rumah sakit hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir di rumahnya di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Senin, 1 Juli 2025, dalam usia 76 tahun.