Suara.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali menarik perhatian publik melalui unggahan video terbarunya di media sosial.
Kali ini, mantan Bupati Purwakarta yang juga dikenal dengan gaya komunikasinya yang khas itu membagikan momen kebersamaannya dengan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Pertemuan tersebut terjadi di sela-sela momen bersejarah, yakni penerbangan perdana rute Yogyakarta–Bandung–Yogyakarta yang digelar pada Rabu, 2 Juli 2025.
Video yang dibagikan Dedi menampilkan dirinya berbincang santai dengan Susi Pudjiastuti, yang juga merupakan pendiri maskapai penerbangan perintis, Susi Air.
Dalam video tersebut, Dedi Mulyadi tampak menyapa para pengikutnya di media sosial sembari mengarahkan kamera ke arah Susi. Ia menyapa dengan gaya khasnya yang santai namun hangat.

"Ini saya bersama... sudah kenalkan?" ucap Dedi sambil tersenyum ke arah kamera.
Kamera kemudian menyorot wajah Susi Pudjiastuti, yang terlihat sumringah menyambut sapaan tersebut.
Tak ingin melewatkan kesempatan, Dedi langsung melontarkan pertanyaan mengenai kegiatan Susi hari itu.
"Apa rencana sekarang, Bu?" tanya Dedi.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Ganti Nama RS Al Ihsan Jadi Welas Asih, Benarkah Ini Hanya Soal Kearifan Lokal Sunda?
Susi pun menjelaskan bahwa kehadirannya hari itu adalah dalam rangka mendukung operasional penerbangan perdana Susi Air untuk rute Bandung–Yogyakarta dan sebaliknya.
"Mau mengantar yang mau terbang perdana Bandung ke Yogyakarta. Sama menyambut yang dari Yogyakarta ke Pangandaran," jawab Susi.
Percakapan pun berlanjut ke informasi seputar jadwal penerbangan yang ditawarkan Susi Air.
Dedi penasaran mengenai frekuensi penerbangan tersebut dalam sepekan.

"Jadi, dalam seminggu ada berapa kali? Hari apa saja penerbangan ke Jogja?" tanya Dedi.
"Ada tiga kali. Penerbangannya hari Senin, Rabu, dan Jumat. Jamnya dari Bandung jam 14.00, dari Jogja jam 11.45," terang Susi.
Lebih lanjut, Susi memaparkan keunggulan transportasi udara yang ditawarkan Susi Air, terutama dari segi efisiensi waktu.
Menurutnya, perjalanan dari Pangandaran ke Yogyakarta hanya memakan waktu sekitar 90 menit.
"Satu jam tiga puluh menit. Turunnya di Bandara Adi Sucipto, di tengah kota," jelasnya.
Mendengar penjelasan tersebut, Dedi pun menunjukkan antusiasmenya. Ia mengungkapkan rasa senangnya karena pesawat Susi Air mendarat langsung di pusat kota Yogyakarta, bukan di Bandara YIA di Kulon Progo yang letaknya lebih jauh dari pusat kota.
"Bukan di Kulon Progo? Jadi dekat yang mau langsung ke Jogja. Mau ke Jogja naik Susi Air satu jam 30 menit," ungkap Dedi sembari tersenyum.
Video itu pun langsung menuai respon positif dari warganet. Banyak yang mengapresiasi kolaborasi dua tokoh yang dikenal vokal dan aktif dalam kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat tersebut.
"Keren, kolaborasi bersama orang-orang yang punya konsen untuk pengabdian buat rakyat. Sehat selalu buat Bu Susi dan KDM," tulis salah satu pengguna media sosial.
"Ibu Susi sebelum jadi Menteri Kelautan, Susi Air-nya sudah kenyang banget melayani rute-rute di Papua," sambung warganet lain.
Tak sedikit pula yang berharap agar Susi Air menambah jumlah pesawat dan rute untuk menjangkau lebih banyak daerah di Jawa Barat dan sekitarnya.
"Keren untuk kalian berdua. Tambah lagi pesawatnya buat Bu Susi untuk Jabar. Bandara Kertajati tambah rame," tulis komentar lain.
Beberapa warganet bahkan menyuarakan dukungan politik untuk keduanya. Ada yang berandai mereka bersatu jadi kepala daerah di Jawa Barat.
![Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi [Instagram/@dedimulyadi71]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/26/17200-gubernur-jawa-barat-dedi-mulyadi-instagramatdedimulyadi71.jpg)
"Sudahlah kalau dua orang ini sudah di depan, Jawa Barat sudah di ambang kejayaan. Sehat dan panjang umur beliau, ada sumber motivasi anak muda berkarya," kata salah satu pengguna yang ikut terinspirasi.
Kehadiran Dedi Mulyadi dan Susi Pudjiastuti dalam satu momen memang kerap mencuri perhatian.
Keduanya dikenal sebagai figur publik yang tidak hanya kritis, namun juga memiliki kepedulian nyata terhadap pembangunan daerah dan aksesibilitas masyarakat.