Suara.com - Tina Astari, istri Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMKM) Republik Indonesia, Maman Abdurrahman, tengah menjadi sorotan publik.
Nama Tina mencuat setelah beredarnya surat resmi dari Kementerian UMKM yang diduga meminta dukungan dan fasilitasi negara untuk kunjungan ke sejumlah negara Eropa.
Perjalanan tersebut disebut sebagai bagian dari "Misi Budaya" yang dilakukan selama 14 hari, dari 30 Juni hingga 14 Juli 2025.
Surat bernomor B-466/SM.UMKM/PR.01/2025 yang beredar ditandatangani oleh Sekretaris Kementerian UMKM, Arif Rahman Hakim.
Surat ditujukan kepada beberapa perwakilan diplomatik RI di luar negeri, termasuk di Turki, Bulgaria, Belanda, Belgia, Prancis, Swiss, dan Italia.
![Agustina Hastarini alias Tina Astari, istri Menteri UMKM Maman Abdurrahman. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/04/21255-agustina-hastarini-alias-tina-astari.jpg)
Begitu viral di media sosial, surat ini mengundang gelombang kritik netizen karena dianggap memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.
Sorotan tajam muncul karena Tina Astari bukan pejabat struktural di kementerian, meski menjabat sebagai Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian UMKM.
Kritikus mempertanyakan dasar hukum permintaan fasilitasi negara untuk istri menteri yang tidak memiliki jabatan resmi.
Dugaan konflik kepentingan pun mencuat, mengingat kegiatan yang disebut sebagai "Misi Budaya" belum dijelaskan bentuk konkret maupun dampaknya terhadap sektor koperasi dan UMKM.
Baca Juga: Judi Online, Lebaran, dan Daya Beli yang Tergerus: Tanggung Jawab Siapa?

Sebelum dikenal sebagai istri pejabat negara, Tina Astari sudah lebih dulu dikenal publik sebagai aktris sinetron dan film layar lebar.
Lahir di Jakarta pada 19 Agustus 1979, pemilik nama asli Agustina Hartarini ini memulai karier di dunia hiburan pada awal 2000-an.
Dia membintangi sejumlah sinetron populer seperti Darah Gudang, Zahra, Sinar, Wanita Perindu Surga, hingga Cinta yang Hilang.
Tina juga sempat bermain dalam film seperti Lari dari Blora (2008) dan The Promise (2017).
Setelah meninggalkan dunia akting, Tina menekuni dunia usaha, khususnya di bidang kecantikan dan kesehatan.
Dia mendirikan dua brand, yakni Larina Beauty dan Freshphoria, yang cukup aktif dipromosikan melalui media sosialnya.
Popularitasnya sebagai publik figur kemudian berpadu dengan aktivitas barunya sebagai pendamping pejabat negara, terlebih sejak menikah dengan Maman Abdurrahman pada 20 November 2011.
Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua anak: Merpati Cattleya dan Garuda Bimasena.
Dalam kapasitasnya sebagai istri menteri, Tina kerap mendampingi Maman dalam berbagai kegiatan resmi kementerian.
Dia juga beberapa kali terlihat memberikan paparan dalam forum yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan dan UMKM, meskipun statusnya bukan bagian dari struktur kementerian.
Kritik Publik dan Respons Menteri UMKM

Munculnya surat permintaan fasilitas negara ini dari istri seorang menteri memantik respons luas dari masyarakat.
Banyak yang mempertanyakan mengapa kunjungan pribadi keluarga pejabat perlu difasilitasi dengan surat resmi kementerian.
Tidak sedikit yang menilai perjalanan ini sebagai bentuk pemborosan anggaran dan tidak relevan dengan misi kementerian.
Beberapa pengamat juga menggarisbawahi perlunya batas yang jelas antara fungsi resmi kementerian dan aktivitas pribadi keluarga pejabat.
Dalam situasi ekonomi yang menuntut efisiensi, penggunaan surat dinas untuk keperluan yang tidak langsung berkaitan dengan kepentingan negara dianggap tidak etis.
![Tina Astari. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/04/99811-agustina-hastarini-alias-tina-astari.jpg)
Kontroversi ini juga dikaitkan dengan kasus serupa di masa lalu, seperti anak Fadli Zon yang juga pernah meminta fasilitas negara untuk kunjungan ke luar negeri.
Menanggapi hebohnya pemberitaan, Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan verifikasi terhadap keaslian surat tersebut.
Maman berjanji akan memberikan klarifikasi lebih lanjut setelah pemeriksaan internal dilakukan.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi lanjutan dari pihak kementerian terkait legalitas maupun pembiayaan dari agenda perjalanan yang diklaim sebagai "Misi Budaya" itu.
Di sisi lain, akun Instagram Tina Astari @tina.astari, terpantau dipenuhi berbagai kritik dan hujatan dari netizen.
Kontributor : Chusnul Chotimah