"Berati kan kalau itu semua bisa dirasakan, kami sebagai pekerja seni berhasil memberikan yang terbaik," tutur bapak dua anak tersebut.
Kisah Narik Sukmo rupanya diadaptasi dari sebuah novel populer dengan judul yang sama.
Novel tersebut ditulis oleh Dewie Yulliantika Sofia dan diterbitkan sejak 2019 lalu. Dalam deskripsi buku, tertulis "Aku janji karo kowe pepujanku, semua yang kamu ucapkan akan tercapai. Tunggu malam gerhana bulan merah dan gerhana bulan biru."
Di film, Narik Sukmo mengisahkan sosok Kenar (Febby Rastanty), seorang mahasiswi yang ikut sahabatnya Ayu (Dea Annisa) pulang kampung ke Desa Kelawangin, sebuah wilayah yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
![Bintang film Narik Sukmo, Yama Carlos saat datang ke kantor Suara.com kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat, 27 Juni 2025 [Suara.com/Ramadhani Adi Nugroho]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/04/97967-film-narik-sukmo-yama-carlos.jpg)
Setibanya mereka di sana, Kenar langsung diterpa berbagai pertanda buruk, termasuk hujan yang tak berhenti-berhenti.
Namun, teror sebenarnya datang saat ia mulai dihantui mimpi mengerikan. Sosok hitam misterius muncul berkali-kali, mengincar sukmo atau jiwanya, untuk dijadikan tumbal.
Di tengah ketegangan dan misteri yang menyelimuti desa, tumbuh pula benih cinta antara Kenar dan Dierja (Aliando Syarief), pemuda Desa Kelawangin yang ternyata memiliki masa lalu kelam.
Seperti apa cerita selengkapnya? Tonton film Narik Sukmo di bioskop.
Baca Juga: Serpong Tangsel Punya Pusat Pengembangan Nuklir, Cuma Ada di Film The Old Guard 2