Suara.com - Film Superman karya James Gunn tengah tayang di bioskop saat ini, dan menjadi salah satu film terlaris di seluruh dunia.
Seakan ingin memeriahkan momen Superman yang tengah jadi perbicangan, Trans TV malam ini akan memutar film Superman Returns yang dibintangi Brandon Routh dan dirilis 2006.
Hampir dua dekade setelah Christopher Reeve menggantung jubahnya untuk terakhir kali, harapan para penggemar untuk melihat Manusia Baja kembali ke layar lebar akhirnya terwujud melalui Superman Returns pada tahun 2006.
Disutradarai oleh Bryan Singer, yang saat itu baru saja meraih sukses besar dengan serial X-Men, film ini mengambil langkah berani dengan tidak me-reboot total, melainkan menjadi sekuel spiritual dari Superman (1978) dan Superman II (1980).
Dengan Brandon Routh sebagai pemeran utama, film ini menyajikan sebuah kisah tentang kepulangan, kehilangan, dan pencarian kembali relevansi di dunia yang telah move on.
![Superman Returns akan tayang malam ini di Trans TV. [Warner Bross]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/14/99780-superman-returns.jpg)
Sinopsis: Pahlawan yang Kembali ke Dunia yang Berbeda
Film ini dibuka dengan kembalinya Superman ke Bumi setelah absen selama lima tahun.
Dia pergi untuk menyelidiki kemungkinan adanya sisa-sisa dari planet asalnya, Krypton, sebuah perjalanan yang ternyata sia-sia.
Saat kembali, ia mendapati dunia telah berubah. Orang-orang yang dulu ia lindungi tampaknya telah belajar hidup tanpanya.
Baca Juga: Raup Untung Triliunan Rupiah di Pekan Pertama, Superman Jadi Pahlawan Hollywood?
Yang lebih menyakitkan, cinta dalam hidupnya, Lois Lane (diperankan oleh Kate Bosworth), tidak hanya telah melanjutkan hidupnya tetapi juga telah memiliki seorang putra dan bertunangan dengan Richard White (James Marsden), keponakan dari bosnya di Daily Planet, Perry White.
![Superman Returns tayang malam ini di Trans TV. [Warner Bross]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/14/88165-superman-returns.jpg)
Di tengah pergulatan emosional Clark Kent, musuh bebuyutannya, Lex Luthor (diperankan oleh Kevin Spacey), bebas dari penjara dan merencanakan skema real estate paling mematikan.
Menggunakan kristal Kryptonian yang dicuri dari Fortress of Solitude, Luthor berniat menciptakan benua baru yang akan menenggelamkan sebagian besar Amerika Utara, mengorbankan miliaran nyawa demi kekuasaan dan kekayaan.
Superman pun harus menghadapi tantangan ganda: menyelamatkan dunia dari ambisi gila Luthor dan menghadapi kenyataan pahit bahwa tempatnya di hati Lois Lane mungkin telah terisi.
Pujian dan Kritik: Dua Sisi Koin yang Sama
Superman Returns menerima sambutan yang beragam dari para kritikus internasional. Banyak yang memuji visual film yang memukau dan penghormatan tulus Singer terhadap film-film Richard Donner.
Majalah Empire dalam ulasannya menyatakan, "Dengan apropriasi yang terinspirasi dari musik tema agung John Williams tahun 1978 yang membangkitkan semangat, Superman terbang lagi."
Pendekatan ini berhasil membangkitkan nostalgia, dan bagi sebagian kritikus, ini adalah kekuatan terbesar film tersebut.
James Berardinelli merasa Spacey lebih baik dari Gene Hackman sebagai Lex Luthor, menggambarkannya sebagai "lebih kejam dan tidak sembrono".
Namun, di sisi lain, nada melankolis dan kurangnya sekuen aksi yang intens menjadi sasaran kritik.
Kritikus legendaris Roger Ebert merasa film ini adalah "film yang suram dan lesu di mana bahkan urutan efek besar pun terasa patuh alih-alih menggembirakan."
Ebert juga berpendapat bahwa "Routh kurang karisma sebagai Superman, dan saya kira sebagai Clark Kent, dia tidak seharusnya memilikinya."
Banyak penonton yang merasa film ini terlalu lambat dan membosankan untuk sebuah film superhero modern, terutama jika dibandingkan dengan film seperti Batman Begins yang rilis setahun sebelumnya.
![Penampilan Kevin Spacey sebagai Lex Luthor di film Superman Returns mendapat banyak pujian. Superman Returns akan tayang malam ini di Trans TV. [Warner Bross]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/14/86284-superman-returns-kevin-spacey.jpg)
Brandon Routh, yang secara fisik sangat mirip dengan Christopher Reeve, dipuji karena mampu menangkap esensi sang pahlawan, namun beberapa merasa penampilannya kurang memiliki percikan.
Seorang pengulas dari LiveJournal menggambarkannya sebagai "manekin Christopher Reeves yang menjadi hidup... Hampir hidup, saya kira. Superman/Clark Kent-nya kurang percikan, terkesan dingin dan tidak menarik."
Sementara itu, penampilan Kevin Spacey sebagai Lex Luthor yang lebih gelap dan sinis umumnya mendapat pujian, dianggap sebagai salah satu titik terang film tersebut.
Warisan yang Kompleks
Meskipun meraup hampir US$400 juta di box office seluruh dunia, biaya produksi yang membengkak membuat Warner Bros kecewa dan membatalkan rencana sekuelnya.
![Penampilan Kevin Spacey sebagai Lex Luthor di film Superman Returns mendapat banyak pujian. Superman Returns akan tayang malam ini di Trans TV. [Warner Bross]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/14/97575-superman-returns-kevin-spacey.jpg)
Superman Returns akhirnya menjadi sebuah anomali; sebuah film yang mencoba menjembatani era lama dan baru dari sinema superhero.
Film ini dipuji karena kedalaman emosional dan keberaniannya untuk menampilkan sisi rapuh dari seorang pahlawan super.
Namun, ketergantungannya pada nostalgia dan plot yang dianggap mengulang skema real estate Luthor dari film pertama membuatnya terasa kurang inovatif bagi sebagian penonton.
Pada akhirnya, Superman Returns adalah sebuah surat cinta untuk era Superman klasik yang dibalut dengan teknologi sinematik modern.
Film ini lebih berfokus pada "hati" Man of Steel daripada "baja"-nya, sebuah pilihan artistik yang membuatnya dikagumi sekaligus dikritik.
Ini adalah sebuah pengingat bahwa bahkan seorang pahlawan sekuat Superman pun bisa merasakan sakitnya kehilangan dan kerinduan akan sebuah tempat yang bisa ia sebut rumah.