Suara.com - Rae Lil Black, mantan bintang film dewasa internasional baru-baru ini melontarkan sebuah fakta menohok yang menyoroti paradoks besar dalam masyarakat Indonesia.
Dalam sebuah perbincangan mendalam di podcast populer bersama dr. Richard Lee, perempuan yang kini berganti nama, Nuray Istiqbal itu secara blak-blakan menyebut Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penonton film dewasa tertinggi di dunia.
Pernyataan ini bukan sekadar klaim tanpa dasar, melainkan sebuah "serangan balik" cerdas terhadap pertanyaan mengenai moralitas profesi yang pernah ia jalani.
Momen tersebut menjadi puncak diskusi ketika dr. Richard Lee mencoba memahami keputusan untuk terjun ke industri dewasa dari sudut pandang masyarakat Indonesia yang konservatif.
"Kami merasa di Indonesia bukan ide yang bagus untuk punya uang yang banyak (dari cara itu). Aku penasaran, bagaimana sih sudut pandangmu soal ini (jadi artis film dewasa)?" tanya Richard Lee, mencoba membuka diskusi dari sisi moral.

Mendapat pertanyaan tersebut, Nuray yang memiliki darah Jepang tidak langsung membela diri.
Sebaliknya, ia memberikan jawaban yang lebih filosofis, menantang konsep benar dan salah yang seringkali bersifat subjektif.
"Soal benar dan salah, kan orang tidak bisa seenaknya menentukan, kan? Kamu nggak bisa bilang sesuatu itu salah hanya karena menurutmu itu salah," terang Nuray, meletakkan dasar untuk argumennya yang lebih tajam.
Dari situlah, ia kemudian meluncurkan fakta yang menjadi inti perbincangan.
Baca Juga: Rae Lil Black Ogah Dipoligami, Tapi Buka Peluang jadi Istri Kedua
Ia menggunakan data penonton sebagai cermin untuk merefleksikan apa yang ia lihat sebagai sebuah kontradiksi dalam masyarakat Indonesia.
"Contohnya di Indonesia, orang-orang bilang itu (hal-hal porno) jelek, tapi (faktanya) salah satu penonton porno terbanyak di dunia itu ya Indonesia," ungkapnya dengan lugas.
Pernyataan ini seketika mengubah dinamika percakapan. Nuray tidak hanya menyatakan fakta, tetapi ia menuntut penjelasan atas fenomena tersebut.
Secara efektif membalikkan posisi dr. Richard Lee dari penanya menjadi pihak yang ditanya.

"Nah, kenapa coba? Katanya di Indonesia itu hal yang buruk, tapi kenapa justru orang Indonesia yang jadi penonton paling banyak? Coba jelaskan?" tantang Nuray kembali.
Pertanyaan retoris yang tajam ini berhasil membuat dr. Richard Lee tampak terdiam dan kebingungan.