Kerusakan Lingkungan di Halmahera Timur Jadi Sorotan Komika

Sumarni Suara.Com
Kamis, 24 Juli 2025 | 16:14 WIB
Kerusakan Lingkungan di Halmahera Timur Jadi Sorotan Komika
Komika Gianluigi Christoikov [Instagram/@gianluigich]

Suara.com - Komika Gianluigi Christoikov menyoroti masalah lingkungan yang tengah menimpa warga Halmahera Timur, Maluku Utara.

Dalam wawancara dengan awak media baru-baru ini, ia menyampaikan keprihatinannya terhadap kerusakan alam yang diduga kuat disebabkan oleh aktivitas pertambangan dari perusahaan PT Position.

Menurutnya, berbagai laporan dan keluhan warga tentang pencemaran air serta eksploitasi tanah adat tidak boleh diabaikan.

“Sudah banyak warga yang protes, bahkan menyuarakan keresahan mereka soal air yang sudah tercemar dan hak atas tanah adat yang dilanggar,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa ini bukan sekadar isu lokal, tetapi juga menyangkut keadilan lingkungan dan hak asasi manusia.

Sayangnya, aksi unjuk rasa yang dilakukan warga untuk memperjuangkan hak mereka malah mendapat respons represif.

Beberapa aksi bahkan sempat diadang oleh aparat keamanan setempat.

Hal ini memicu kekhawatiran berbagai pihak tentang adanya praktik pembungkaman terhadap suara-suara kritis dari masyarakat.

Sebagai seorang publik figur, Gianluigi merasa prihatin dengan situasi ini.

Baca Juga: Riwayat Pendidikan Abdel Achrian, Pantas Luwes Jadi News Anchor di TV

Ia mengaku tidak habis pikir bagaimana warga yang hanya ingin memperjuangkan hak atas tanah dan lingkungan mereka justru dianggap sebagai pengganggu ketertiban.

“Mereka hanya bersuara demi tanah adat yang telah dicemari. Mengapa mereka harus ditahan?” tanya Gianluigi dengan nada geram.

Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut sangat tidak dibenarkan, terlebih di era modern seperti sekarang.

“Aneh zaman sekarang. Tanah dirampas, alam dirusak, kok warga dibungkam?” ujarnya lantang.

Ia mengajak publik untuk lebih peduli terhadap nasib masyarakat adat dan lingkungan hidup, karena keduanya saling terkait dan menjadi bagian dari identitas serta keberlanjutan bangsa.

Gianluigi juga menekankan bahwa suara-suara dari daerah terpencil seperti Halmahera Timur kerap kali tidak terdengar di tingkat nasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI