Setiap sorot matanya berbicara, menampilkan potret ketegaran yang memilukan.
Perannya sebagai Sipon di film monokromatik ini menuai banyak pujian dari kritikus dan menegaskan posisinya sebagai salah satu aktris paling berbakat di generasinya.
3. Gundala (2019)
Meskipun porsinya tidak dominan sepanjang film, peran Marissa sebagai ibu dari Sancaka (Gundala) adalah kunci yang membentuk keseluruhan karakter sang pahlawan.
Ia menjadi kompas moral dan sumber kekuatan bagi Sancaka kecil. Selain itu, adegan perpisahannya di kereta menjadi salah satu momen paling emosional dan tak terlupakan dalam Jagat Sinema Bumilangit.
Di sini, Marissa Anita membuktikan bahwa durasi bukanlah penentu dampak sebuah peran.
Ia mampu memberikan pengaruh besar pada alur cerita utama dengan kemampuan akting yang kuat.
4. Perempuan Tanah Jahanam (2019)

Marisa Anita berperan sebagai Dini dalam film "Perempuan Tanah Jahanam" karya Joko Anwar.
Baca Juga: 5 Bukti Nathalie Holscher Sadar Penuh saat Sindir Erika Carlina, Sudah Direncanakan?
Dini adalah salah satu karakter utama dalam film tersebut, yang digambarkan sebagai sahabat Maya (Tara Basro).
Karakter Dini ini berbeda dengan kepribadian asli Marisa Anita, sehingga ia harus melakukan riset mendalam untuk memainkannya, bahkan mendapatkan inspirasi dari adiknya sendiri.
5. Selamat Pagi, Malam (2014)
Jauh sebelum popularitasnya meroket, Marissa Anita telah mencuri perhatian lewat film omnibus karya Lucky Kuswandi ini.
Ia berperan sebagai Anggia, seorang wanita yang baru kembali ke Jakarta dari New York dan merasa asing di kotanya sendiri.
Melalui karakter Anggia, Marissa dengan brilian menangkap perasaan dislokasi, kesepian, dan kerentanan perempuan modern di tengah gemerlap ibu kota.