Apa Beda Film Omniscient Reader: The Prophecy dengan Versi Webtoon?

Ferry Noviandi Suara.Com
Sabtu, 26 Juli 2025 | 19:20 WIB
Apa Beda Film Omniscient Reader: The Prophecy dengan Versi Webtoon?
Apa beda film Omniscient Reader: The Prophecy dengan versi webtoon? [Wikitree]

Suara.com - Film Omniscient Reader: The Prophecy dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia mulai 30 Juli 2025.

Dibintangi Lee Min Ho dkk, film ini juga dapat disaksikan lebih awal pada 26 dan 27 Juli di bioskop tertentu.

Versi film dari webtoon populer Omniscient Reader's Viewpoint (ORV) ini menghadirkan adaptasi sinematik dari kisah penuh aksi dan fantasi pasca-apokaliptik yang telah memikat jutaan pembaca.

Namun, seperti halnya banyak adaptasi layar lebar lainnya, versi film dan webtoon ORV memiliki sejumlah perbedaan signifikan yang menarik untuk dicermati.

Penyederhanaan Alur dan Dunia Cerita

Apa Bedanya Film Omniscient Reader: The Prophecy dengan Versi Webtoon? (wikitree)
Apa Bedanya Film Omniscient Reader: The Prophecy dengan Versi Webtoon? (wikitree)

Salah satu perbedaan utama antara versi film dan webtoon terletak pada penyederhanaan alur cerita.

Webtoon ORV dikenal dengan narasi berlapis, pembangunan dunia (world-building) yang kompleks, serta dialog internal yang mendalam.

Film, dengan durasi terbatas sekitar dua jam, tak bisa memuat semua elemen tersebut.

Karena itu, sang penulis asli singNsong menegaskan bahwa versi film lebih menekankan penyampaian pesan inti ketimbang mendalami seluruh aspek dunia cerita.

Beberapa penggemar mungkin akan kehilangan detail-detail kecil yang membentuk nuansa ORV, tapi ini adalah kompromi yang wajar untuk mencapai kesan sinematik yang kuat.

Baca Juga: Review Vanguard: Aksi Spektakuler Jackie Chan di Tengah Kritik, Tayang Malam Ini di Indosiar

Perubahan Karakterisasi yang Mencolok

Apa Bedanya Film Omniscient Reader: The Prophecy dengan Versi Webtoon? (wikitree)
Apa Bedanya Film Omniscient Reader: The Prophecy dengan Versi Webtoon? (wikitree)

Beberapa karakter dalam film Omniscient Reader: The Prophecy mengalami modifikasi yang cukup mencolok.

Kim Dok Ja, protagonis utama, yang dikenal tenang dan penuh strategi di webtoon, justru digambarkan lebih emosional dalam film.

Sebaliknya, Yoo Joong Hyuk yang dalam versi asli digambarkan kejam dan dingin, tampil lebih humanis.

Transformasi ini kemungkinan ditujukan agar penonton lebih mudah berempati terhadap karakter dalam waktu yang singkat.

Salah satu perubahan yang paling disorot adalah karakter Lee Ji Hye yang diperankan oleh Jisoo BLACKPINK.

Di webtoon, Ji Hye menggunakan pedang dan terinspirasi dari tokoh sejarah Laksamana Yi Sun Shin.

Namun, dalam trailer film, dia terlihat membawa senapan, perubahan yang dianggap cukup mengubah esensi karakter oleh sebagian fans.

Kontroversi soal Senjata dan Estetika Dunia

Apa Bedanya Film Omniscient Reader: The Prophecy dengan Versi Webtoon? (wikitree)
Apa Bedanya Film Omniscient Reader: The Prophecy dengan Versi Webtoon? (wikitree)

Penggunaan senjata api dalam film juga menuai kritik. ORV berlatar dunia pasca-apokaliptik di mana sumber daya sangat terbatas, termasuk senjata modern.

Dalam versi asli, pedang menjadi simbol perjuangan. Maka, kehadiran senapan di film dipertanyakan logikanya oleh para pembaca setia.

Tak hanya itu, penampilan visual tokoh Bihyung, sang dokkaebi yang menjadi elemen penting dalam ORV, juga berubah drastis dan dianggap kurang sesuai dengan desain manhwa-nya.

Ada pula kekhawatiran bahwa elemen penting seperti status window atau sistem sponsor konstelasi tidak ditampilkan dalam film, mengingat absennya elemen tersebut dari trailer.

Pergeseran Judul Skenario dan Interpretasi

Apa Bedanya Film Omniscient Reader: The Prophecy dengan Versi Webtoon? (wikitree)
Apa Bedanya Film Omniscient Reader: The Prophecy dengan Versi Webtoon? (wikitree)

Film juga mengganti nama skenario awal dari "Proof of Value" menjadi "Kill or Be Killed."

Meskipun tampak sepele, perubahan ini mengubah makna filosofis yang terkandung dalam cerita.

"Proof of Value" menekankan pada nilai eksistensi karakter, sementara "Kill or Be Killed" mengisyaratkan tekanan konfrontatif yang lebih mentah.

Namun, semua perubahan ini bukan tanpa pertimbangan. Produser film, Won Dong Yeon, menyatakan bahwa seluruh penyesuaian dilakukan dengan konsultasi penuh bersama penulis asli.

Ini memberikan jaminan bahwa film tetap membawa esensi utama dari kisah ORV meskipun disajikan dalam format berbeda.

Bertabur Bintang Korea Ternama

Apa Bedanya Film Omniscient Reader: The Prophecy dengan Versi Webtoon? (wikitree)
Apa Bedanya Film Omniscient Reader: The Prophecy dengan Versi Webtoon? (wikitree)

Film ini menjadi lebih menarik karena kehadiran jajaran aktor papan atas Korea Selatan. Aktor Ahn Hyo Seop memerankan Kim Dok Ja dalam debut film layar lebarnya.

Lee Min Ho muncul sebagai Yoo Joong Hyuk, karakter petarung yang sangat dicintai penggemar.

Selain Jisoo, aktris Chae Soo Bin turut berperan sebagai Yoo Sang Ah, rekan kerja Dok Ja yang ikut terseret ke dunia novel.

Nana (Im Jin Ah) tampil sebagai Jung Hee Won, sosok wanita tangguh dengan prinsip moral tinggi. Ada pula Shin Seung Ho menjadi Lee Hyun Sung, tentara tangguh yang vital dalam kelompok.

Aktor lain seperti Park Ho San, Kwon Eun Seong, Choi Young Jun, dan Jung Sung Il juga memperkuat jajaran pemeran utama.

Dengan kualitas produksi tinggi dan pendekatan visual baru, film ini menawarkan pengalaman sinematik yang berbeda dari webtoon-nya.

Bagi penggemar lama maupun penonton baru, ini adalah momen penting dalam sejarah adaptasi webtoon Korea yang tak boleh dilewatkan.

Kontributor : Chusnul Chotimah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI