Kritik Pedas Hannah Al Rashid Soal Industri Hollywood

Senin, 28 Juli 2025 | 13:43 WIB
Kritik Pedas Hannah Al Rashid Soal Industri Hollywood
Hannah Al Rashid (Instagram/@hannahalrashid)

Suara.com - Aktris Hannah Al Rashid melontarkan kritik tajam terhadap industri film Hollywood yang dinilainya masih sering keliru dan kurang cermat dalam merepresentasikan budaya non-Barat, khususnya Asia Tenggara dan Afrika.

Menurutnya, Hollywood kerap melakukan generalisasi yang tidak akurat, bahkan dalam produksi film besar sekalipun.

Hal ini diungkapkan oleh aktris berdarah Prancis-Bugis tersebut dalam sebuah perbincangan di podcast SinEscape.

Hannah menyoroti film animasi Disney, Raya and the Last Dragon, yang terinspirasi dari berbagai budaya di Asia Tenggara.

Meskipun film tersebut mengangkat tema Asia Tenggara, ia menyayangkan pemilihan pengisi suaranya yang mayoritas berasal dari etnis Asia Timur.

“Pemeran utamanya orang Vietnam, tapi semua yang lain itu Malaysian Chinese, Singaporean Chinese,” ujar Hannah.

Baginya, hal ini menunjukkan bahwa representasi budaya Melayu dan Nusantara yang sesungguhnya masih sangat terabaikan di panggung Hollywood.

“Representasi Nusantara dan Melayu itu very much neglected in Hollywood menurutku,” tegasnya.

Tak hanya itu, ia juga memberikan contoh lain dari film Black Hawk Down yang berlatar di Mogadishu, Somalia.

Baca Juga: Cerita Hannah Al Rashid Casting untuk Film Snow White, Nyaris Jadi Lawan Main Gal Gadot

Hannah, yang tumbuh besar di lingkungan multikultural London, bisa dengan mudah melihat ketidakakuratan dalam pemilihan aktor.

Hannah Al Rashid. [Instagram]
Hannah Al Rashid. [Instagram]

“Semua yang memerankan orang Mogadishu adalah orang Afrika Barat. Kalau lo nonton, build badannya beda,” jelasnya.

Menurutnya, orang Afrika Timur seperti di Somalia cenderung memiliki postur yang lebih tinggi dan kurus, berbeda dengan orang Afrika Barat yang secara fisik lebih besar dan berisi.

Bagi penonton yang tidak familiar, perbedaan ini mungkin tidak terlihat.

"Tapi kalau lo besar dengan banyak sensitivitas terhadap budaya lain atau negara lain, you can spot that a mile off," pungkasnya, menyiratkan bahwa kesalahan mendasar seperti ini seharusnya tidak terjadi dalam produksi film sekaliber Hollywood.

Di luar masalah kebudayaan, isu rasisme pun masih mewarnai industri Hollywood hingga sekarang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI