Suara.com - Di balik keceriaan dan semangatnya meniti hidup baru di Jakarta, penyanyi remaja Farel Prayoga menyimpan kerapuhan.
Farel secara terbuka mengakui adanya trauma masa lalu yang masih membekas buntut dugaan eksploitasi dari keluarga sendiri.
Untuk urusan keuangan, Farel kini hanya menaruh kepercayaan penuh pada dirinya sendiri dan sang manajer, Muhammad Rais.
![Farel Prayoga. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/13/28326-farel-prayoga.jpg)
Pengakuan ini disampaikan pelantun "Ojo Dibandingke" ini langsung dalam sebuah wawancara di kawasan Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan pada Selasa, 29 Juli 2025.
"Yang paling aku percaya ya, diri sendiri sama manajer aku," ujar Farel Prayoga.
Menurut Farel, manajernya adalah orang yang selalu ada untuk memberikan dukungan tanpa syarat, dan mengarahkannya ke jalan yang benar.
"Ya karena memang dia yang selalu nge-support aku, selalu ngedukung aku, selalu ngertiin aku gimana caranya ini, itu, 'Ini lho, Rel, ini yang bener buat kamu. Ayolah kamu bisa', ya kayak gitu. Dia kan support," kata Farel.
Muhammad Rais, sang manajer, membenarkan bahwa hubungannya dengan Farel kini lebih dari sekadar ikatan profesional.
Rais bahkan merasa memiliki tanggung jawab layaknya orangtua, dan menyebut Farel sudah seperti anak sendiri.
Baca Juga: Mulai dari Nol, Farel Prayoga Buka Lembaran Baru di Jakarta Usai Dieksploitasi Keluarga
"Saya sih sudah kayak ngurus Farel ini sudah kayak bukan hubungan kerja lagi ya, sudah lebih ke kayak ngurus anak sendiri juga, kadang-kadang ya," imbuh Rais.
Rais pun menambahkan bahwa motivasi utamanya saat ini adalah mendorong Farel untuk fokus membahagiakan dirinya sendiri setelah semua yang telah terjadi.
![Farel Prayoga. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/13/55415-farel-prayoga.jpg)
"Motivasi ke Farel ya sekarang ini harus fokus untuk membahagiakan diri dia sendiri juga ya, setelah apa yang terjadi," ucapnya.
Untuk diketahui, Farel Prayoga sempat berbagi keluh kesah tentang bagaimana tabungan miliaran Rupiah dari hasil kerja kerasnya lenyap begitu saja, usai diduga dipakai tanpa izin oleh keluarga.
Mereka memanfaatkannya untuk berbagai keperluan, termasuk membayar utang hingga membeli seekor kuda, yang dilakukan oleh sang kakak.
Farel sendiri kini kembali ke Jakarta untuk mulai mengadu nasib lagi, sekaligus berusaha mengumpulkan kembali apa yang semestinya sejak dulu menjadi haknya.