Unggahan Ernest sontak menjadi panggung komedi dadakan sekaligus forum diskusi serius.
Rekan sesama artis, Happy Salma, memberikan komentar dengan melontarkan candaan khasnya yang dipastikan hanya mereka berdua mengerti.
"Ternyata, bukan hanya menjabat sebagai tukang kolam renang saja," tulisnya, memancing tawa pengikut mereka.
Warganet lain pun tak mau ketinggalan meramaikan unggahan lelaki yang kini sukses menjadi produser film tersebut.
"Lumayan koh ambil aja, buat modal bikin film selanjutnya," harap seorang netizen dengan nada bercanda.
Namun, di antara gelak tawa, muncul suara-suara yang menyoroti isu yang lebih dalam. Akurasi dan keadilan data penerima bantuan sosial.
"Lah temenku gaji udah Rp 8 juta aja dapat kok aku yang gajinya di bawah dia malah nggak dapat," keluh seorang warganet, menyuarakan frustrasi banyak orang.

Komentar ini mengubah insiden lucu tersebut menjadi cerminan dari potensi kekacauan data yang sering kali menjadi masalah dalam penyaluran bansos di Indonesia.
Kejadian yang menimpa Ernest Prakasa ini, entah itu sebuah kesalahan sistem yang fatal atau modus penipuan canggih yang mencatut nama instansi resmi, telah membuka kembali kotak pandora perdebatan tentang efektivitas dan ketepatan sasaran program bantuan pemerintah.
Baca Juga: Bikin Ulah Lagi, Marshel Widianto Didepak dari Proyek Film Ernest Prakasa
Sementara Ernest mungkin hanya akan mengabaikannya, bagi ribuan orang lain, pesan serupa bisa menjadi harapan palsu atau, lebih buruk lagi, gerbang menuju penipuan.