Suara.com - Kecaman terhadap Oprah Winfrey mencuat di tengah situasi darurat tsunami yang melanda Hawaii, Rabu, 30 Juli 2025.
Perempuan yang dikenal sebagai salah satu figur publik paling berpengaruh di Amerika Serikat ini diduga menghalangi akses evakuasi warga di Maui, Hawaii, dengan menutup jalan pribadi yang dimilikinya.
Tuduhan tersebut langsung memicu perdebatan panas di media sosial, terutama di tengah kekacauan evakuasi ribuan warga setelah peringatan tsunami diumumkan. Berikut kronologi lengkapnya.
Peringatan Tsunami Usai Gempa Dahsyat di Rusia
Situasi dimulai ketika gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Rabu pagi waktu setempat.
Gempa tersebut dikategorikan sebagai gempa dangkal yang berpotensi besar memicu tsunami.
![Titik gempa berkekuatan 7,8 SR di Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Selasa (18/7/2017). [Foto: Situs USGS]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/07/18/22386-gempa-rusia.jpg)
Tak lama setelah itu, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengeluarkan peringatan ke berbagai negara di kawasan Samudra Pasifik, termasuk Hawaii, Jepang, hingga Indonesia.
Di Hawaii, peringatan ini memicu evakuasi massal, terutama di kawasan pesisir seperti Maui.
Ribuan warga berbondong-bondong mencari tempat lebih tinggi, menyebabkan kemacetan parah di sejumlah ruas jalan.
Baca Juga: Oprah Winfrey 'Serang' Donald Trump: Pilih Akal Sehat, Tinggalkan Omong Kosong!
Video dan foto antrean kendaraan yang terjebak dalam lalu lintas padat menjadi viral, menyorot betapa gentingnya situasi saat itu.
Tuduhan Penutupan Jalan oleh Oprah
Di tengah kekacauan tersebut, muncul sebuah tuduhan mengejutkan terhadap Oprah Winfrey.
Sang artis disebut menutup jalan pribadi miliknya yang membentang di wilayah Maui. Padahal jalan tersebut bisa menjadi jalur alternatif untuk mempercepat proses evakuasi warga.
Unggahan viral di platform X menyebut bahwa akses melalui Haleakala Ranch Rd, jalan milik Oprah, dibatasi, memicu kemarahan publik.
Kecaman pun mengalir deras. Banyak netizen menyebut tindakan tersebut tidak berperikemanusiaan dan tidak mencerminkan empati terhadap sesama.
![Oprah Winfrey. [Dok.Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/07/10/11803-oprah-winfrey.jpg)
Sebagian bahkan mengungkit kembali status Oprah sebagai pemilik lahan luas di pulau yang beberapa waktu lalu juga menjadi sorotan saat kebakaran hebat melanda Lahaina.
"Ini soal nyawa manusia, bukan soal privasi properti," tulis salah satu pengguna X yang mengkritik keras Oprah.
Klarifikasi dan Perubahan Situasi
Tak lama setelah isu tersebut mencuat, perwakilan dari Oprah Winfrey akhirnya memberikan klarifikasi resmi.
Dalam pernyataannya kepada The Mirror US, mereka membantah tuduhan bahwa Oprah menutup jalan pribadinya.
Menurut mereka, jalan tersebut tidak pernah ditutup dan aparat penegak hukum setempat bahkan turut membantu mengatur lalu lintas di sekitar area properti untuk memperlancar proses evakuasi.
Namun demikian, tekanan publik terus meningkat. Beberapa jam setelah unggahan viral tersebut, muncul laporan bahwa jalan pribadi milik Oprah akhirnya dibuka untuk umum.
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa pembukaan jalan dilakukan setelah protes dan desakan dari publik, meski klaim soal penutupan awalnya masih simpang siur.
Mereka juga melaporkan bahwa akses ke jalan pribadi Oprah benar-benar digunakan untuk evakuasi warga Maui yang terjebak dalam kepanikan.
Tsunami Global dan Reaksi Internasional
Kontroversi ini terjadi dalam konteks bencana global. Selain Hawaii, tsunami akibat gempa besar ini juga menghantam kawasan Rusia dan Jepang.
Di Kamchatka, gelombang setinggi 3–4 meter dilaporkan menyebabkan kerusakan fisik di wilayah pesisir. Jepang sendiri mencatat gelombang setinggi 1 meter di utara Hokkaido.
Peringatan tsunami juga dikeluarkan di beberapa wilayah Indonesia bagian timur, seperti Gorontalo, Jayapura, dan Raja Ampat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan status waspada dengan estimasi ketinggian gelombang mencapai 0,5 meter.
Hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa, meskipun beberapa orang dilaporkan terluka di wilayah terpencil Rusia.
Pemerintah di berbagai negara terus memantau perkembangan situasi dan mendesak warga untuk tetap berada di lokasi aman hingga peringatan dicabut sepenuhnya.
Kontributor : Chusnul Chotimah