3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan

Eko Faizin Suara.Com
Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:38 WIB
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
The Hunger Games: Mockingjay. [IMDb]

Katniss Everdeen, sang tokoh utama, menjadi simbol perlawanan bukan karena ia menginginkannya, tetapi karena tindakannya yang menentang aturan main Capitol.

Simbol burung Mockingjay yang ia kenakan menjadi lambang harapan dan pemberontakan bagi para penduduk distrik.

The Hunger Games secara efektif mengkritik ketimpangan kelas, penggunaan media sebagai alat propaganda dan kontrol oleh penguasa, serta realitas televisi yang mengubah kekerasan menjadi tontonan.

Kisah perjuangan Katniss dari seorang peserta permainan bertahan hidup menjadi pemimpin revolusi menginspirasi penonton untuk melihat bagaimana satu percikan kecil dapat menyulut api perlawanan yang besar.

3. Children of Men (2006): Harapan di Tengah Keputusasaan Global

Children of Men menawarkan gambaran masa depan yang berbeda namun tak kalah mengerikan. Pada tahun 2027, dunia dilanda kekacauan setelah manusia kehilangan kemampuan untuk bereproduksi selama 18 tahun.

Di tengah keputusasaan global, Inggris menjadi salah satu negara terakhir dengan pemerintahan yang masih berfungsi, namun menjalankannya dengan kebijakan anti-imigran yang brutal dan mengubahnya menjadi negara polisi.

Film ini berpusat pada Theo Faron, seorang birokrat sinis yang secara tak terduga harus melindungi Kee, seorang pengungsi muda yang secara ajaib hamil.

Bayi yang dikandung Kee bukan hanya sebuah keajaiban, tetapi juga simbol harapan bagi masa depan umat manusia.

Baca Juga: Review Film Speak No Evil, Sikap Diam yang Memberikan Masalah Baru

Perjalanan mereka menembus zona-zona perang dan kamp-kamp pengungsian yang kumuh memberikan gambaran mentah tentang krisis kemanusiaan, kebijakan imigrasi yang kejam, dan nasionalisme ekstrem.

Children of Men adalah sebuah alegori yang kuat tentang bagaimana harapan bisa muncul di saat-saat tergelap, dan bagaimana kemanusiaan dapat menjadi bentuk perlawanan tertinggi terhadap negara yang telah kehilangan nuraninya.

Lebih dari Sekadar Cerita Fiksi

Ketiga film ini, dengan cara mereka masing-masing, berhasil menyentuh saraf kesadaran kolektif penonton.

Film-film ini mempertanyakan otoritas, mengkritik ketidakadilan, dan yang terpenting, mengobarkan percakapan tentang perlunya perlawanan terhadap sistem yang menindas.

Baik itu melalui topeng, pin, atau harapan akan generasi baru, V for Vendetta, The Hunger Games, dan Children of Men akan selalu dikenang sebagai karya sinema yang berani bersuara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI