Review Film Hotel Mumbai: Teror Mencekam di Balik Kemewahan The Taj Mahal Palace

Ferry Noviandi Suara.Com
Kamis, 07 Agustus 2025 | 19:05 WIB
Review Film Hotel Mumbai: Teror Mencekam di Balik Kemewahan The Taj Mahal Palace
Hotel Mumbai akan tayang malam ini di Trans TV pukul 21.00 WIB. [YouTube]

Suara.com - Trans TV malam ini akan menayangkan film bertema teroris dan tragedi kemanusiaan berjudul Hotel Mumbai. Dirilis pada 2019, film besutan sutradara Anthony Maras ini mendapat banyak pujian baik dari segi cerita, penggarapan, dan aktor pemerannya.

Pada November 2008, dunia menyaksikan dengan ngeri saat serangkaian serangan teroris terkoordinasi melumpuhkan Mumbai, India.

Salah satu lokasi yang menjadi pusat kengerian adalah The Taj Mahal Palace Hotel yang ikonik dan mewah.

Sutradara Anthony Maras, dalam debut film panjangnya, mengangkat kembali tragedi tersebut ke layar lebar melalui Hotel Mumbai (2019), sebuah film yang bukan hanya menyajikan ketegangan, tetapi juga potret keberanian luar biasa di tengah kekacauan.

Film ini membawa penonton langsung ke jantung salah satu hari tergelap dalam sejarah modern India.

Sinopsis Hotel Mumbai (IMDb)
Salah satu adegan film Hotel Mumbai yang dibintangi Dev Patel, akan tayang malam ini di Trans TV. (IMDb)

Maras dengan mahir merekonstruksi kengerian yang terjadi di dalam koridor The Taj Mahal Palace Hotel.

Bagi banyak orang, terutama warga Mumbai, kenangan 26/11 masih begitu membekas, dan film ini berhasil menangkap atmosfer teror tersebut dengan intensitas yang membuat bulu kuduk berdiri.

Sejak awal, penonton akan merasakan firasat buruk saat film menunjukkan betapa mudahnya para teroris tiba di pesisir kota dan menyatu dengan keramaian, siap menjalankan misi mematikan mereka di bawah arahan suara dari balik telepon.

Cerita berpusat pada beberapa karakter yang nasibnya saling terkait dalam serangan tersebut.

Baca Juga: Review Wednesday Season 2, Sudahkah Sesuai Ekspektasi?

Di satu sisi, ada para staf hotel, yang diwakili oleh Arjun (Dev Patel), seorang pelayan Sikh yang berdedikasi dan menjadi salah satu pahlawan tanpa tanda jasa.

Di sisi lain, ada para tamu, termasuk pasangan kaya raya David (Armie Hammer) dan Zahra (Nazanin Boniadi) bersama bayi mereka.

Salah satu adegan di film Hotel Mumbai. [YouTube]
Salah satu adegan di film Hotel Mumbai, yang akan tayang malam ini di Trans TV. [YouTube]

Anupam Kher juga tampil gemilang sebagai Kepala Koki Hemant Oberoi, yang dengan tenang dan berani memimpin stafnya untuk melindungi para tamu.

Dev Patel memberikan penampilan yang luar biasa tulus, berhasil menjadi jangkar emosional dari film ini.

Sementara itu, Hammer dan Boniadi secara efektif menerjemahkan kepanikan, kebingungan, dan ketakutan yang menyiksa selama berjam-jam terperangkap di dalam hotel.

Film ini secara gamblang menunjukkan bagaimana prinsip hotel, "Tamu adalah Tuhan," bukan sekadar slogan, melainkan sebuah etos yang dipegang teguh oleh para staf hingga mempertaruhkan nyawa mereka sendiri.

Anthony Maras tidak menahan diri dalam menggambarkan kebrutalan serangan.

Hotel Mumbai adalah sebuah pertunjukan horor dari kehidupan nyata yang disajikan kembali dengan gamblang.

Rentetan tembakan dan jeritan yang menggema di seluruh hotel menciptakan suasana ketakutan dan teror yang konstan.

Maras menggunakan kamera yang bergerak dinamis dan efek suara yang memekakkan telinga untuk membuat penonton merasa seolah-olah mereka berada di tengah-tengah pembantaian tersebut.

Adegan-adegan kekerasan ditampilkan dengan jujur, bukan untuk eksploitasi, melainkan untuk menunjukkan betapa mengerikannya peristiwa tersebut, memperlihatkan gambaran suram dari korban jiwa dan keputusasaan.

Namun, di tengah semua kekacauan, pertumpahan darah, dan teror, yang paling menonjol adalah bagaimana orang-orang biasa berubah menjadi manusia luar biasa dengan menunjukkan keberanian yang patut dicontoh.

Hotel Mumbai lebih dari sekadar film thriller; ia berfokus pada sisi kemanusiaan dari sebuah drama.

Film ini berhasil membuat penontonnya merasakan ketegangan yang terus meningkat tanpa harus terjebak dalam klise film aksi.

Meskipun beberapa kritikus merasa bahwa karakterisasinya kurang mendalam karena film lebih fokus pada peristiwa itu sendiri, pendekatan ini justru memperkuat tujuan utamanya: bertahan hidup.

Pada akhirnya, Hotel Mumbai adalah sebuah karya sinematik yang kuat, mencekam, dan menguras emosi.

Film ini adalah pengingat yang menyakitkan tentang tragedi tersebut, tetapi juga sebuah penghormatan terhadap keberanian tanpa pamrih yang muncul dari sudut-sudut paling tak terduga.

Ini adalah tontonan yang akan meninggalkan bekas mendalam, memaksa kita untuk merenungkan kerapuhan hidup sekaligus kekuatan semangat manusia saat dihadapkan pada kebencian yang tak terbayangkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI