Perjuangan Tembus Bioskop, Film 'Merah Putih One For All' Sempat Ditolak dan Minta Revisi oleh XXI

Rabu, 13 Agustus 2025 | 11:50 WIB
Perjuangan Tembus Bioskop, Film 'Merah Putih One For All' Sempat Ditolak dan Minta Revisi oleh XXI
Film 'Merah Putih One For All' [Instagram]

Suara.com - Di tengah berbagai kontroversi yang menerpa, ada jalan terjal harus dilalui film animasi "Merah Putih One For All" untuk bisa menyapa penonton di layar lebar. 

Sutradara Endiarto mengungkapkan, karyanya yang dibuat dengan semangat gotong royong ini sempat mengalami penolakan dari jaringan bioskop terbesar di Indonesia, XXI.

Bukan sebuah rahasia jika menembus bioskop sekelas XXI adalah tantangan besar, terlebih bagi film yang diproduksi secara independen tanpa dukungan finansial yang kuat. Endiarto dan timnya merasakan langsung proses tersebut.

"Kami melakukan standar biasa, surat, itu sampai ada penolakan, ada revisi, kita lakukan," kata Endiarto saat ditemui di kantornya di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 12 Agustus 2025.

Endiarto merinci bahwa penolakan awal tersebut diikuti dengan permintaan perbaikan teknis.

Endiarto, produser eksekutif sekaligus sutradara film Merah Putih One For All saat ditemui di kantornya di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 12 Agustus 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]
Endiarto, produser eksekutif sekaligus sutradara film Merah Putih One For All saat ditemui di kantornya di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 12 Agustus 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]

Pihak XXI menemukan ada beberapa aspek pada Digital Cinema Package (DCP) yang belum memenuhi standar mereka.

"Bukan ditolak, pertama ditolak, lalu revisi. Revisi DCP. Iya, ada yang suaranya over, ada yang ini. Ya kita perbaiki," jelasnya.

Beruntung, pintu belum tertutup sepenuhnya. Tim "Merah Putih One For All" diberi kesempatan untuk memperbaiki dan mengajukan kembali filmnya.

Endiarto pun sangat mengapresiasi pihak XXI yang pada akhirnya mau memberikan kesempatan bagi filmnya untuk tayang, meski dengan layar terbatas.

Baca Juga: Merah Putih One for All: Film Nasionalis atau Dagelan, 5 Faktanya Bikin Geleng Kepala

Endiarto menduga, pihak XXI kemungkinan memiliki semangat yang sama untuk ikut berpartisipasi memeriahkan HUT ke-80 RI.

Endiarto, produser eksekutif sekaligus sutradara film Merah Putih One For All saat ditemui di kantornya di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 12 Agustus 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]
Endiarto, produser eksekutif sekaligus sutradara film Merah Putih One For All saat ditemui di kantornya di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 12 Agustus 2025. [Suara.com/Tiara Rosana]

"Kemungkinan, pertimbangan mereka juga mereka seperti kami kali. Melihat momen ini mereka ikut berpartisipasi, berkontribusi secara aktif mewarnai kemeriahan ini. Dengan cara apa? Ya XXI domainnya film ya dia memberikan layarnya, walaupun terbatas," tutur sang sutradara.

Perjuangan ini membuktikan bahwa tim produksi benar-benar bergerak sendiri tanpa ada "orang dalam" atau dukungan besar di belakang mereka.

"Karena kami bisanya gini, kita tidak ada supporting siapapun, backup siapapun enggak ada," imbuh Endiarto.

Seperti diketahui, film "Merah Putih One For All" diproduksi oleh Perfiki Kreasindo dan akan tayang di bioskop mulai 14 Agustus 2025.

Film animasi ini mengisahkan perjuangan delapan anak bangsa dalam menyambut kemerdekaan dan ditujukan untuk memeriahkan HUT ke-80 RI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI