“Yang udah biasa main Suno, udah hapal banget vokalnya, dan yakin banget juga itu pake yang gratisan. Kalau yang premium agak sulit ditebak AI atau bukan,” tulis akun @jun****.
“Nggak semua lagu masuk Shazam, dari distributor perlu rilis ke platform dulu. Bakal lebih bagus kalau dianalisis lirik dan beatnya — buatan AI biasanya beatnya generik, vokal choppy, heavily auto-tuned, terdengar artifisial,” komentar @nai****.
“Nggak usah pakai Shazam juga udah kedengeran banget AI-nya, jir,” tulis @cre****.
“Gw denger sekali aja langsung ngeuh itu AI. AI tuh entah bahasa ketikan, voice, sampai visual gampang banget cirinya, guys,” tambah @rfq****.
Kritik terhadap film ini semakin menguat karena proyeknya dikaitkan dengan momen penting Hari Kemerdekaan.
Banyak yang menilai, karya yang seharusnya menginspirasi generasi muda justru terasa terburu-buru dan minim sentuhan artistik manusia.