Suara.com - Fero Walandouw menyusul sederet artis yang menduduki jabatan komisaris.
Baru-baru ini, Fero Walandouw dipercaya menjadi Komisaris Independen PT Cipta Perdana Lancar.
Aktor kelahiran Manado 35 tahun yang lalu itu pun membenarkan akan meninggalkan dunia hiburan untuk sementara waktu.
Sebagai informasi, PT Cipta Perdana Lancar merupakan perusahaan di bidang manufaktur otomotif.
Meski bukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Cipta Perdana Lancar berencana melebarkan sayapnya ke sektor manufaktur.
Potensi program Makan Bergizi Gratis (MBG) membuat PT Cipta Perdana Lancar berencana menggarap sektor manufaktur peralatan dapur dan peralatan meja berbahan logam.
Peran Fero Walandouw sebagai Komisaris Independen membuat jejak pendidikan dan kariernya jadi disorot.
Ketahui melalui ulasan perjalanan karier Fero Walandouw berikut ini.
1. Pendidikan Fero Walandouw
Baca Juga: Ridwan Kamil Mendadak Mundur dari Komisaris GRIA Usai Rumahnya Digeledah KPK

Fero Walandouw yang bernama asli Reyniel Fero Walandouw sempat kuliah di Universitas Sam Ratulangi.
Dicek melalui situs Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), nama Reyniel Walandouw tercatat sebagai mahasiswa di dua jurusan yaitu Agroteknologi dan Agribisnis sejak September 2007.
Status Reyniel Walandouw baik di jurusan Agroteknologi maupun Agribisnis sama-sama putus studi tahun ajaran 2017/2018 genap.
Itu artinya, meski sempat kuliah, Fero Walandouw tidak menyandang gelar sarjana.
2. Fero Walandouw Juara Nyong Sulawesi Utara

Alasan Fero Walandouw Drop Out kuliah diduga kuat berkaitan dengan keikutsertaannya di Nyong Sulawesi Utara (Sulut).
Fero Walandouw dinobatkan sebagai pemenang Nyong Sulut 2008 yang membawanya ke dunia hiburan Tanah Air.
Fero Walandouw lantas hijrah ke Jakarta, awalnya karena dipercaya menjadi juri perwakilan Manado di ajang pencarian model garapan Rusy Hadisuworno.
Berbagai casting dijalani Fero Walandouw untuk melanjutkan karier di Ibu Kota.
Namun tak semudah yang dibayangkan, Fero Walandouw mengaku kerap mendapat penolakan.
Fero Walandouw bahkan tidak bekerja dan tanpa pemasukan selama delapan bulan di Jakarta.
3. Karier Fero Walandouw sebagai Aktor

Hingga akhirnya pada 2010, Fero Walandouw debut di film Nakalnya Anak Muda, sinetron Beningnya Cinta, dan FTV berjudul Mata Air Surga.
Selama 15 tahun berkarier sebagai aktor, Fero Walandouw telah membintangi puluhan judul FTV dan sinetron serta 14 film layar lebar.
Fero Walandouw juga dipercaya menjadi presenter dengan membawakan 10 acara televisi.
Dalam SCTV Awards 2014, Fero Walandouw menerima penghargaan sebagai Aktor Pendamping Paling Ngetop atas perannya sebagai Tiger Antonio di sinetron Diam-Diam Suka.
Fero Walandouw terakhir kali membintangi sinetron Aini: Malaikat Tak Bersayap sebagai Zidan.
4. Fero Walandouw Kerja di Promotor

September 2024, Fero Walandouw membuat gebrakan baru dengan menjabat sebagai Marketing Communication sebuah promotor, yaitu Annyeong Entertainment.
Kala itu Fero Walandouw membantu Billy Santoso sebagai CEO mendatangkan aktor Korea Selatan Choi Jin Hyuk untuk menggelar fan concert.
Bukan mundur dari dunia hiburan, Fero Walandouw menyebut pekerjaannya ini sebagai investasi relasi untuk memperluas jaringannya sebagai aktor,
Harapan mantan kekasih Steffi Zamora tersebut, ia bisa bekerja sama dengan aktor-aktor dari Korea Selatan untuk bermain di proyek produksi Indonesia.
5. Fero Walandouw jadi Komisaris Independen

Tak disangka tahun 2025 ini Fero Walandouw dipercaya menjadi seorang Komisaris Independen.
Fero Walandouw mengaku akan fokus ke dunia bisnis dan politik setelah mengemban jabatan tersebut.
Perlu diketahui, Komisaris Independen bertugas mengawasi operasional perusahaan dan memastikan kepentingan pemegang saham minoritas terlindungi.
Sebagai pekerja seni, Fero Walandouw berharap kolaborasinya dengan pengusaha dapat berkontribusi membawa Indonesia menjadi bangsa yang mandiri.
Itu dia perjalanan karier Fero Walandouw hingga dipercaya menjadi Komisaris Independen sebuah perusahaan yang berhubungan dengan MBG. Bagaimana pendapatmu?
Kontributor : Neressa Prahastiwi