Suara.com - Sebuah nama dari arsip sejarah sains Indonesia kembali mengemuka dengan gagah, bukan melalui misi antariksa, melainkan lewat sorotan lampu industri film.
Dialah Pratiwi Sudarmono, ilmuwan yang memegang predikat sebagai astronot perempuan pertama di Indonesia.
Kisah perjuangan dan mimpinya yang sempat tertunda kini menjadi percikan inspirasi utama bagi film petualangan anak terbaru berjudul Pelangi di Mars.
Meskipun film ini menyajikan karakter fiksi bernama Ibu Pelangi, esensi dan semangat yang diusung berakar kuat pada sosok nyata Pratiwi Sudarmono.
![Sosok Pratiwi Sudarmono, astronot perempuan Indonesia pertama menjadi sosok yang melatarbelakangi film Pelangi di Mars. [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/14/78012-pratiwi-sudarmono-pelangi-di-mars.jpg)
Bagi generasi muda yang mungkin belum mengenalnya, Pratiwi adalah simbol pencapaian luar biasa.
Pada tahun 1985, namanya tercatat dalam sejarah setelah berhasil terpilih untuk bergabung dalam misi NASA.
Ia menyisihkan lebih dari 200 kandidat ilmuwan terbaik dari seluruh penjuru Indonesia, sebuah prestasi yang tak hanya membanggakan negara, tetapi juga menempatkannya sebagai calon astronot perempuan pertama di Asia Tenggara.
Perjalanannya untuk menggapai bintang bukanlah proses yang mudah. Pratiwi menjalani serangkaian pelatihan super intensif di fasilitas NASA, Amerika Serikat.
Pratiwi ditempa dengan berbagai simulasi ekstrem yang dirancang untuk mempersiapkan manusia menghadapi kondisi luar angkasa.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Film Tinggal Meninggal, Tayang Mulai Hari ini!
Dari latihan di kolam gravitasi nol raksasa yang meniru keadaan tanpa bobot, simulasi manuver keluar-masuk pesawat ulang-alik, hingga uji coba ketahanan di dalam ruang hampa udara, semua dilaluinya dengan dedikasi penuh.
![Film Pelangi di Mars. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/27/85617-film-pelangi-di-mars.jpg)
Impian untuk menjadi perempuan Indonesia pertama yang melayang di orbit bumi sudah di depan mata.
Namun, takdir berkata lain. Sejarah mencatat sebuah tragedi besar dalam dunia penjelajahan antariksa.
Hanya beberapa hari sebelum jadwal peluncurannya, pesawat ulang-alik Challenger, wahana yang sama yang akan membawanya terbang, mengalami kecelakaan fatal dan meledak sesaat setelah lepas landas.
Insiden tragis ini memaksa NASA membatalkan seluruh misi yang telah dijadwalkan, termasuk misi yang akan diikuti Pratiwi.
Mimpi itu harus terhenti di ambang gerbang semesta. Walaupun demikian, dunia tetap mengakui statusnya; Pratiwi Sudarmono secara resmi adalah seorang astronot dan berhak menyandang NASA Astronaut Pin sebagai tanda kehormatan.
Hebatnya, kontribusi Pratiwi Sudarmono bagi ilmu pengetahuan tidak berhenti di situ.
Ia adalah seorang polimat sejati: seorang dokter, peneliti ahli di bidang kedokteran ruang angkasa, dosen, hingga dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Mikrobiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
Sosoknya adalah representasi paripurna dari kekuatan, kecerdasan, dan kegigihan perempuan Indonesia di ranah sains dan teknologi (saintek).
Kini, semangatnya kembali dinyalakan untuk menginspirasi generasi baru melalui medium film.
Sutradara Pelangi di Mars, Upie Guava, melihat kisah Pratiwi sebagai sebuah penghormatan yang layak diabadikan.
"Kalau dulu Ibu Pratiwi tidak sempat benar-benar terbang ke luar angkasa, lewat film ini namanya mendarat di Mars. Ini bentuk penghormatan kami kepada beliau," kata Upie Guava.
Dukungan penuh juga datang dari pihak produser yang merasa terhormat bisa membawa spirit sang astronot ke dalam narasi film mereka.
Dendi Reynando selaku produser menambahkan, ini adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan ikon bangsa kepada audiens yang lebih muda.
"Kami merasa terhormat mendapatkan restu untuk menjadikan nama Ibu Pratiwi sebagai inspirasi karakter penting di film ini," imbuh Dendi.
"Bagi kami, ini bukan hanya elemen cerita, tapi juga kesempatan untuk mengenalkan sosok hebat Indonesia kepada anak-anak dan generasi muda," ujarnya menyambung.
Pelangi di Mars sendiri bukan sekadar film petualangan fantasi biasa.
Film ini membawa pesan mendalam bahwa sebuah mimpi yang tertunda tidak pernah sia-sia; ia bisa bermetamorfosis menjadi sumber inspirasi tak terbatas bagi generasi penerusnya.
Film ini akan membawa penonton mengikuti kisah Pelangi, seorang anak perempuan yang tercatat sebagai manusia pertama yang lahir di Mars.
Ia memiliki misi besar untuk menemukan mineral ajaib bernama Zeolit Omega yang memiliki kemampuan memurnikan air.
Penemuan mineral ini menjadi satu-satunya kunci agar mimpinya untuk kembali ke Bumi dan bertemu sang ayah dapat terwujud.
Dijadwalkan tayang di bioskop pada 2026, Pelangi di Mars siap menyajikan sebuah tontonan penuh imajinasi, petualangan seru, dan kehangatan keluarga yang relevan untuk penonton segala usia.