Sinopsis Hanya Namamu Dalam Doaku, Kuras Air Mata Angkat Perjuangan Lawan ALS

Rabu, 13 Agustus 2025 | 20:10 WIB
Sinopsis Hanya Namamu Dalam Doaku, Kuras Air Mata Angkat Perjuangan Lawan ALS
Petikan trailer film Hanya Namamu dalam Doaku [Youtube]

Suara.com - Layar lebar Tanah Air kembali kedatangan film drama keluarga yang dijamin bikin penonton terhanyut dalam emosi.

Bertajuk Hanya Namamu Dalam Doaku, karya terbaru sutradara Reka Wijaya ini akan tayang di bioskop mulai 21 Agustus 2025.

Mengusung tema perjuangan melawan penyakit langka ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis), film garapan Sinemaku Pictures ini dibintangi sederet aktor papan atas seperti Vino G. Bastian, Nirina Zubir, Anantya Kirana, hingga Naysila Mirdad.

Kisah Cinta dan Rahasia Besar

Cerita berpusat pada kehidupan Arga (Vino G. Bastian), sosok suami dan ayah yang tampak bahagia bersama Hanggini (Nirina Zubir) dan putri mereka, Nala (Anantya Kirana).

Kehangatan keluarga ini mendadak terguncang ketika Arga diam-diam divonis menderita ALS, penyakit saraf progresif yang perlahan melumpuhkan fungsi motorik.

Alih-alih bercerita pada istri dan anaknya, Arga memilih memendam rahasia tersebut demi tidak membebani mereka. Namun, sikap tertutupnya justru memicu renggangnya hubungan keluarga.

Di tengah kebisuan itu, hadir Marissa (Naysila Mirdad), mantan kekasih Arga, yang membuat Hanggini curiga suaminya berselingkuh. Konflik pun semakin memanas ketika Nala merasa ayahnya menjauh tanpa alasan yang jelas.

Drama yang Menyentuh Hati

Baca Juga: Kalahkan Film Disney, Weapons Balik Modal dan Raup Rp1,1 Triliun di Pekan Perdana

Hanya Namamu Dalam Doaku tak hanya menyorot konflik rumah tangga, tapi juga pesan mendalam tentang pentingnya komunikasi, pengorbanan, dan kekuatan doa di tengah cobaan.

Nuansa emosional film ini semakin kuat lewat lagu tema "Berpayung Tuhan" yang dinyanyikan Nadin Amizah.

Selain pemeran utama, film ini turut menghadirkan Ge Pamungkas, Enno Lerian, dan Dinda Kanya Dewi sebagai pelengkap cerita.

Produksi dengan Riset Mendalam

Reka Wijaya menggarap film ini dengan riset intensif bersama komunitas ALS, tenaga medis, caregiver, dan psikolog.

Tujuannya, agar gambaran penyakit dan dampaknya pada penderita maupun keluarga bisa disajikan secara akurat sekaligus menghormati realitas di lapangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI