Ajakan Nonton dan Kritik Balik Netizen
Menariknya, meski memberi nilai rendah dan banyak kritik, Amel justru menutup videonya dengan ajakan agar masyarakat tetap menonton film tersebut.
“Menurut gue, kalau ini adalah salah satu cara kalian untuk memperingati ulang tahun Indonesia ke-80, hari kemerdekaan Indonesia ke-80, go ahead and watch it. Ajak orang-orang biar lebih meriah dan rame,” ujarnya.
Pernyataan ini langsung menimbulkan reaksi keras dari netizen. Alih-alih mendukung, mereka balik mengkritik Amel karena dianggap kontradiktif. Beberapa bahkan menudingnya sebagai buzzer film.
“Kaget bgt malah disuruh nonton, padahal para pembuat film/animasi nyuruh buat jangan nonton biar menghargai karya2 yg udah dibangun,” kata @gre****.
Akun @yup**** juga menulis, “Mel dengan rating 3/10, u still referring us to watch that movie only for ‘merayakan kemerdekaan’? Beneran?.”
“‘Tapi itu bukan masalah’. Engga Mel, keseluruhan filmnya jg masalah,” tambah @bas****.
“Hah? Sayang bgt sih kamu bikin VT ini, apalagi di akhir nyuruh buat nonton,” tulis @amp****.
Kontroversi ini membuat perdebatan soal Merah Putih: One For All semakin melebar. Bukan hanya kualitas film yang jadi sorotan, tapi juga sikap figur publik dalam memberikan ulasan yang dinilai membingungkan.
Baca Juga: Ulasan Film Merah Putih: One For All, Niat Baik yang Tersandung Eksekusi!