Sebuah adegan pertarungan yang dimulai di dalam lift menjadi sorotan utama yang memukau.
Meskipun dipenuhi dengan adegan aksi yang elegan, Ip Man 3 juga menggali sisi drama yang lebih dalam dan emosional.
Film ini memberikan porsi cerita yang signifikan pada hubungan Ip Man dengan istrinya, Wing-sing (Lynn Hung), yang sedang sakit.
Konflik batin Ip Man antara tanggung jawabnya terhadap komunitas dan dedikasinya untuk keluarganya menjadi inti emosional dari cerita, terutama ketika ia dihadapkan pada kenyataan pahit tentang kondisi istrinya.
Sebagian kritikus menilai alur cerita film ini agak lemah dan berantakan.
Salah satu ulasan menyebutnya sebagai "sebuah film yang berjalan lambat dengan beberapa sorotan sesekali".
Performa Mike Tyson juga mendapat kritik, dengan seorang pengulas menyatakan bahwa "teknologi yang diperlukan tidak ada untuk menghidupkan penampilan Mike Tyson sebagai preman yang kikuk, Frank, yang berbicara dua bahasa tetapi tidak koheren dalam keduanya."
Meski demikian, Ip Man 3 tetap dianggap sebagai sebuah sekuel yang berhasil.
Film ini menyajikan berbagai adegan pertarungan yang memukau, mulai dari perkelahian massal di galangan kapal hingga duel semi-komikal antara keterampilan halus Ip Man melawan "tinju kemarahan" milik Tyson.
Baca Juga: 4 Fakta Good Boy, Film Horor Unik dari Sudut Pandang Anjing yang Bikin Merinding