Suara.com - Pagelaran Sabang Merauke – The Indonesian Broadway 2025 resmi dibuka dengan tema “Hikayat Nusantara” di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta. Acara spektakuler ini memukau ribuan penonton dengan panggung berukuran dua kali lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya, menghadirkan tata cahaya dramatis, visual sinematik, dan efek teatrikal kelas dunia.
Pagelaran ini melibatkan 1.500 seniman lintas generasi, terdiri dari 351 penari, 60 musisi orkestra, puluhan penyanyi nasional, 19 desainer busana, dan tim kreatif yang menyatukan musik, tarian, teater, kostum, serta visual dalam sebuah pertunjukan kolosal penuh energi.
Dari Aceh hingga Papua, ragam budaya Indonesia divisualkan lewat kolaborasi musik, tarian, dan teater. Lagu-lagu legendaris seperti “Bungong Jeumpa” (Aceh), “Butet” (Batak), “Injit- Injit Semut” (Jambi), “Gending Sriwijaya” (Sumatera Selatan), “Mahadewi” (Yogyakarta), dan “Sajojo” (Papua) menjadi highlight malam premiere.

Momen paling memukau datang dari penampilan Yura Yunita dan PADI Reborn membawakan “Mahadewi”. Yura terbang di atas naga raksasa menggunakan sling, dikelilingi efek visual teatrikal megah yang membuat ribuan penonton bersorak kagum.
Sutradara Rusmedie Agus mengungkapkan bahwa proses kreatif pagelaran ini dimulai sejak akhir 2024 melalui riset budaya, audisi nasional, dan kompetisi tari.
“Pagelaran ini adalah hasil perjalanan panjang dan riset mendalam bersama para tokoh kebudayaan. Kami menjaga nilai-nilai asli budaya Nusantara agar tetap otentik, namun kami kemas dengan sentuhan modern supaya relevan bagi generasi muda,” ucap Rusmedie.
Antonius Widodo Mulyono selaku Direktur BCA, menegaskan komitmen BCA terhadap pelestarian budaya melalui program Bakti Budaya. Di antaranya hadir dalam The Indonesian Broadway ini.
"Keanekaragaman budaya seperti ini adalah anugerah yang hanya dimiliki Indonesia. Melalui program Bakti Budaya BCA, kami mendukung para seniman dan pelestarian budaya Nusantara agar seni bisa menyatukan bangsa dan menginspirasi lintas generasi," jelasnya.
Senada iForte yang menilik semangat nasionalisme dalam pagelaran ini, seperti disampaikan Ferdinandus Aming Santoso – CEO & President Director iForte, "Antusiasme penonton malam ini membuktikan bahwa seni dan budaya Indonesia tetap relevan lintas generasi. Kami bangga menjadi bagian dari perjalanan ini, bukan hanya sebagai hiburan, tetapi sebagai wujud nyata pelestarian dan kebanggaan nasional."
Baca Juga: Pesta Rakyat Brisbane 2025: Pertamina Bawa UMKM Tembus Pasar Global
Pertunjukan ini juga menampilkan perpaduan musik tradisional Indonesia dan aransemen orkestra Broadway. Didukung juga oleh Maestro Avip Priatna dan Jakarta Concert Orchestra, pagelaran ini memanfaatkan lebih dari 50 alat musik tradisional dari Sabang hingga Merauke, termasuk gamelan, sasando, tifa, dan kolintang.
“Kami menggabungkan gamelan, orkestra, rock band, dan choir menjadi satu harmoni. Dialog antartradisi inilah yang memperkaya pertunjukan, mencerminkan kehidupan Indonesia berbeda-beda tapi bisa bertemu di tengah untuk menciptakan sesuatu yang indah," ucap Elwin Hendrijanto selaku Music Director.
Selain memukau, pagelaran ini juga mengangkat pesan pelestarian budaya dan semangat persatuan bangsa. Yura Yunita mengungkapkan kebanggaannya menjadi bagian dari pertunjukan ini.
“Ini bukan sekadar pertunjukan, ini adalah gerakan kebudayaan. Dalam tiga jam, penonton bisa menjelajahi kekayaan budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Semoga generasi muda semakin mencintai budaya kita,” ucap Yura Yunita.
Setelah premiere pada 22 Agustus 2025, Pagelaran Sabang Merauke – The Indonesian Broadway 2025 akan kembali digelar pada 23 dan 24 Agustus 2025, masing-masing dua pertunjukan per hari.
Dengan perpaduan seni, teknologi, dan kekayaan budaya Nusantara, pagelaran ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki mahakarya kelas dunia.***
Kontributor: Tantri Amela Iskandar