Infografis
Suara.com - Polemik tes DNA antara Lisa Mariana dan Ridwan Kamil masih jauh dari kata usai.
Meskipun hasil tes dari Bareskrim Polri menunjukkan hasil negatif, mantan model dewasa ini mau melakukan tes ulang.
Niat tersebut disampaikan Lisa Mariana melalui pengacaranya, Johnboy Nababan.
![Lisa Mariana akui menerima duit dari Ridwan Kamil, terkait kasus korupsi BJB, ditemui usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (2/8/2025). [Rena Pangesti/Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/22/69660-lisa-mariana.jpg)
Ibu satu anak ini memandang, jika dirinya saja mau memenuhi tantangan tes DNA di Bareskrim, tak ada salahnya jika Ridwan Kamil juga melakukan hal serupa.
"Saya rasa dari pihak RK juga harus fair dong, untuk mau, gitu loh. Untuk mau ya bersama-sama, supaya clear gitu loh di situ," ujar Johnboy Nababan ditemui di Gandaria, Jakarta Selatan pada Sabtu, 23 Agustus 2025.
- Ridwan Kamil harusnya mau menerima tantangan tes DNA ulang, karena tes DNA pertama diminta oleh eks Gubernur Jawa Barat.
- Menurut pengacara Lisa Mariana, tes DNA tak cukup hanya sekali.
- Lisa Mariana ingin mencari perbandingan tes DNA di Indonesia dan luar negeri.
"Permintaan dia kemarin kesediaan kita, ya kalau kita nanti memohon, ya harus bersedia juga, gitu," ucapnya menambahkan.
Menurut Johnboy Nababan, pengujian DNA bukanlah proses yang cukup dilakukan sekali untuk mendapatkan hasil yang absolut.
Ia berpendapat, tes semacam ini perlu dilakukan berulang kali untuk mencapai kepastian.
"Karena kalau tes DNA, tidak cuma sekali, pasti berulang-ulang. Pasti berulang-ulang nih untuk menentukan hasil yang pasti, gitu," jelasnya.
Baca Juga: Dewi Perssik Skakmat Lisa Mariana yang Ngotot Minta Nafkah dari Ridwan Kamil: Kan Gak Ada Pernikahan
Oleh karena itu, pengacara Lisa Mariana ini hendak mencari pembanding tes DNA di luar negeri adalah hak kliennya. Beberapa opsi lokasi pun sudah dipertimbangkan untuk memastikan netralitas.
"Apakah nanti di Singapura ataupun nanti di mungkin di Indonesia juga, di mana rumah sakit yang bisa netral bersama, gitu. Itu itu yang masih kita bicarakan," tuturnya.
