Bagi Anwar, persiapan ini bukanlah bentuk ketakutan, melainkan sebuah pengingat bahwa hidup di dunia tidaklah abadi.
Ia mengaku kini sudah tidak lagi takut akan kematian seperti yang pernah ia rasakan dahulu.
"Sebenarnya kalau sekarang, kalau dulu iya, dulu takut mati. Kalau sekarang nggak. Gimana caranya, ya pasti tenang kayak, 'Oh, pasti semua bakal mati'. Mengingatkan. Jadi aku, maaf ya, nggak melakukan hal-hal yang buruk," ungkapnya.
Lebih jauh, Anwar bahkan berpesan kepada ibunya agar kain kafan yang telah ia siapkan boleh diberikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan jika ada tetangga yang meninggal lebih dulu.
"Ma, nanti kalau misalnya tetangga, maaf, ada yang dipanggil Allah duluan, nggak apa-apa, kasih aja," ujarnya menirukan pesan kepada sang ibu.
Pada akhirnya, Anwar memandang persiapan ini sebagai cara untuk tidak menyusahkan orang-orang di sekitarnya kelak.
"Iya memang seram, tapi ya, mau nggak mau, siap dan nggak siap, ya Insyaallah itu bisa menjadi bekal kita dan tidak menyusahkan orang-orang yang ada di sekeliling kita, bahwa kita udah mempersiapkan," tutupnya.