Panggung yang diberikan Densu untuk Sintiya Chilla dinilai Lita Gading menyalahi moralitas.
Sintiya Chilla juga dinilai tidak mengasihani orangtua dan keluarganya dengan mengumbar aib-aibnya tersebut.
"Speechless saya mau bicaranya seperti apa. Yang jelas di sini saya tidak akan men-support orang-orang seperti ini sekalipun dia perempuan," tegas Lita Gading.
Di caption, Lita Gading pun menandai akun Instagram Denny Sumargo agar pendapatnya didengar.
"Membongkar aib kok bangga? Ingin ada pengakuan dan tanggung jawab? Hadeuh jaman 'Edan' @sumargodenny," tulisnya.
Denny Sumargo diduga menanggapi pendapat Lita Gading karena membagikan Instagram Story di waktu yang sama, yaitu sekitar pukul 5 sore.
Kendati begitu, Densu tidak terang-terangan, hanya menceritakan sebuah analogi tentang sikap seorang dokter dan perawat terhadap pasiennya.
"Bayangin ada dokter yang jenius banget, selalu ranking 1, ngerti semua teori medis," tulis Densu.
"Pas pasien nanya dengan cemas: 'Dok, saya takut banget operasi ini gagal...' Dia jawab dingin: 'Kalau lihat data, tingkat kegagalan cuma 3 persen. Jadi jangan lebay,'" sambungnya.
Baca Juga: Siapa Sintya Cilla? Ngaku Punya Anak dari DJ Panda, Tuntut Tes DNA
Pertanyaan yang sama diberikan pasien kepada perawat. Secara ilmu medis, perawat tentu tidak sepintar dokter.

"Dia jawab dengan empati: 'Saya ngerti banget rasa takut itu. Wajar kok. Tapi tim dokter sudah sering menangani kasus seperti ini, dan kami semua ada di sini buat bantu kamu,'" lanjut Densu.
Dari perbedaan jawaban tersebut, Denny Sumargo ingin menunjukkan perbedaan orang pintar dan orang berempati.
Orang pintar menurut Densu biasanya memberikan jawaban yang membuat orang lain merasa sendirian.
Sementara orang berempati akan memberikan pengertian sehingga orang lain merasa ditemani.
"Pintar itu bare minimum jadi manusia. Gak ada yang istimewa di situ! Banyak orang pintar di dunia!" kata Densu.