Kontras Sikap Fans Arhan vs Zize di Medsos: Satu 'Bar-bar' Adu Data, Satunya Main Elegan

Suara.com - Palu hakim boleh saja sudah diketuk, mengakhiri pernikahan Pratama Arhan dan Azizah Salsha secara hukum.

Namun di dunia maya, perang sesungguhnya baru saja dimulai.

Perceraian kilat ini telah membelah jutaan netizen menjadi dua kubu yang saling berseberangan: 'Tim Arhan' dan 'Tim Zize'.

Kolom komentar Instagram, FYP TikTok, hingga vlákna di Twitter kini menjadi medan pertempuran sengit, di mana kedua kubu saling lempar argumen dan "bukti" untuk membela jagoan mereka.

Lupakan sejenak drama di pengadilan, inilah drama opini publik yang jauh lebih panas.

Siapakah yang sebenarnya menjadi korban, dan siapa yang paling benar dalam prahara ini? Mari kita bedah kekuatan dan argumen masing-masing kubu.

Tim Arhan: Sang Profesional yang Tersakiti

Para pendukung Pratama Arhan berdiri di atas narasi seorang pria pekerja keras yang dikhianati. Mereka melihat Arhan sebagai pahlawan lapangan hijau yang fokus pada kariernya di luar negeri, sementara rumah tangganya goyah. Argumen utama mereka adalah:

"Kalau bukan karena ada masalah serius, nggak mungkin Arhan yang memulai gugatan," begitu kira-kira argumen mereka.

Baca Juga: Azizah Salsha Curhat di TikTok Usai Diceraikan Arhan: Kode Galau atau Cari Simpati?

Tindakan Arhan mengajukan cerai talak dianggap sebagai bukti bahwa ia berada di posisi yang benar dan sudah tidak bisa mentolerir lagi.

Di tengah badai perceraian, Arhan tetap berlatih dan bermain bola. Sikap ini dipuji sebagai bukti profesionalisme dan kedewasaan.

Ia tidak mengumbar drama, melainkan bertindak tegas melalui jalur hukum.

Kubu 'kesalahan Zize' ini sering mengungkit kembali aksi Azizah menghapus foto Arhan dan momen bermain padel dengan mantannya sebagai "red flag" yang tidak terbantahkan.

Bagi mereka, tindakan Zize adalah pemicu utama keretakan.

Pembelaan TIM Zize: Korban Nikah Muda yang Elegan

Di sisi lain, pendukung Azizah Salsha membangun narasi seorang wanita muda yang menjadi korban dari pernikahan yang terburu-buru dan tekanan publik.

Mereka melihat Zize sebagai sosok yang memilih diam demi menjaga martabat. Argumen mereka adalah:

Mereka berpendapat bahwa publik tidak tahu betapa beratnya menjalani LDR sebagai pasangan muda yang baru menikah.

Masalah yang timbul dianggap sebagai hal wajar yang sayangnya tidak bisa diselesaikan.

Bagi 'Tim Zize', diamnya Azizah bukanlah pengakuan bersalah, melainkan sebuah sikap elegan.

"Daripada saling sindir di media sosial, lebih baik diam. Itu baru berkelas," bela mereka. Ia dianggap melindungi privasi dan tidak mau mengumbar aib.

Usia Azizah yang masih sangat muda sering dijadikan argumen bahwa ia mungkin belum siap sepenuhnya untuk menghadapi kompleksitas rumah tangga, apalagi dengan seorang superstar sepak bola. Ia dianggap butuh dukungan, bukan penghakiman.

Perang yang Tak Akan Ada Pemenangnya

Pada akhirnya, hanya Arhan dan Azizah yang tahu 100% kebenaran di balik perpisahan mereka.

Namun, di pengadilan opini publik, garis pertempuran telah ditarik dengan sangat jelas.

Setiap postingan baru dari keduanya atau keluarga mereka langsung menjadi amunisi bagi kedua kubu untuk kembali saling serang.

Perang fans ini menunjukkan betapa dalamnya publik berinvestasi secara emosional pada kisah cinta mereka yang kini kandas.

Ini bukan lagi sekadar gosip, tapi sudah menjadi cerminan nilai-nilai yang dipegang oleh masing-masing netizen.

Jadi, setelah melihat semua argumen... kamu masuk tim mana?