Jadi Juri Penulisan Esai, Maman Suherman Bangga dengan Gen Z

Ferry Noviandi Suara.Com
Minggu, 31 Agustus 2025 | 03:17 WIB
Jadi Juri Penulisan Esai, Maman Suherman Bangga dengan Gen Z
Maman Suherman alias Kang Maman mengaku bangga dengan Gen Z setelah menjadi juri penulisan esai tingkat mahasiswa. [Instagram]

Faruq tidak hanya mengidentifikasi masalah, tetapi juga menawarkan solusi komprehensif dari hulu hingga hilir.

Ia mengusulkan pengawasan digital secara proaktif, edukasi literasi yang terstruktur bagi konsumen, serta program pemulihan yang humanis bagi korban overclaim produk.

Pendekatan holistik Faruq menunjukkan pemahaman mendalam tentang ekosistem digital dan dampaknya terhadap konsumen.

Sementara itu, juara ketiga, Putri Malahayati, mahasiswi Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, membawa isu sensitif yang terjadi di lingkungan profesional: perundungan terhadap dokter residen.

Isu ini, yang seringkali tersembunyi di balik dinding institusi medis, memiliki dampak serius terhadap kualitas pelayanan kesehatan dan kesejahteraan para calon dokter.

Putri memotret realitas pahit ini dan, yang lebih penting, menawarkan strategi untuk memutus mata rantai perundungan tersebut.

Esainya menjadi seruan untuk menciptakan lingkungan pendidikan dan kerja yang lebih sehat dan suportif bagi para tenaga medis muda.

Kompetisi ini bukan sekadar ajang unjuk kebolehan menulis. Lebih dari itu, para peserta ditantang untuk mengidentifikasi masalah penting di lingkungan sekitar berdasarkan pengalaman pribadi, menganalisis akar masalah, dan memikirkan solusinya secara inovatif.

Proses seleksi pemenang didasarkan pada ketajaman identifikasi masalah, pola pikir logis, konstruksi penyelesaian masalah yang kuat, serta kemampuan untuk meyakinkan pentingnya isu yang diangkat dan mempertahankan argumentasi.

Baca Juga: Apa Pendidikan Awkarin? Ngaku Malu dan Salah Pilih di Pemilu 2024

"Menulis bukan sekadar keterampilan teknis. Melalui Essay Contest, para peserta dilatih untuk mengasah welas asih, berpikir kritis, dan keberanian menawarkan solusi. Keterampilan kepemimpinan yang semakin penting di tengah dunia yang tak pasti, termasuk tantangan di era AI saat ini," kata Felicia Hanitio, Deputy Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?